Begini Cara Soeharto Berantas Teroris Papua

Begini Cara Soeharto Berantas Teroris Papua
Presiden Soeharto menetapkan 25 April sebagai Hari Otonomi Daerah. Sayangnya tak ada desentralisasi dan otonomi daerah yang signifikan terjadi di zamannya. Pemerintah Orde Baru masih enggan melimpahkan kekuasaan kepada daerah. Foto: gahetna.nl
0 Komentar

Bahkan Mandatjan sendiri adalah seorang pejuang Trikora yang merasa kecewa kepada Indonesia karena hal tersebut.

Aksi teror KKB Papua pimpinan Lodewijk Mandatjan baru mereda setelah Sarwo Edhie Wibowo turun tangan.

Hal ini berawal saat Sarwo Edhie Wibowo menjabat sebagai panglima Kodam XVII/Tjendrawasih (1968-1970).

Baca Juga:Beredar Video 29 Detik ‘Pasukan Setan’ TNI Tiba di PapuaGempa Bermagnitudo 4,8 Getarkan Sabang

Sarwo Edhie Wibowo saat itu mau tak mau harus menghadapi sepak terjang KKB Papua pimpinan Lodewijk Mandatjan.

Sarwo Edhie Wibowo

Dalam menghadapi aksi teror KKB Papua saat itu, Sarwo Edhie Wibowo memadukan operasi tempur dengan operasi nontempur.

Menurutnya, strategi nontempur digunakan lantaran ia menganggap para KKB Papua masih merupakan saudaranya sebangsa dan setanah air.

“Kalau pemberontak kita pukul terus menerus, mereka pasti hancur. Tetapi mereka adalah saudara-saudara kita.

Baiklah mereka kita pukul, kemudian kita panggil agar mereka kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi” kata Sarwo Edhie Wibowo dalam buku karya Hendro Subroto.

Untuk menghindari terjadi pertumpahan darah yang lebih banyak, Sarwo Edhie Wibowo memerintahkan melakukan penyebaran puluhan ribu pamflet yang berisi seruan agar KKB Papua kembali ke NKRI.

Sarwo Edhie Wibowo kemudian memberi tugas kepada perwira Kopassus Mayor Heru Sisnodo dan Sersan Mayor Udara John Saleky untuk menemui pimpinan KKB Papua yang bernama Lodewijk Mandatjan.

Baca Juga:Mentawai Diguncang Gempa M5.6Longsor Sukabumi Satu Balita Meninggal Dunia

Tujuannya adalah membujuk agar Mandatjan beserta anak buahnya mau kembali lagi ke pangkuan NKRI.

Tanpa membawa senjata, Mayor Heru Sisnodo dan Sersan Mayor Udara John Saleky berjalan kaki memasuki hutan untuk menemui pimpinan KKB Papua itu.

Saat bertemu dengan Mandatjan, Mayor Heru Sisnodo berkata:

“Bapak tidak usah takut. Saya anggota RPKAD (sekarang Kopassus). Komandan RPKAD yang ada di sini anak buah saya. Dia takut sama saya. Kalau bapak turun dari hutan, nanti RPKAD yang akan melindungi bapak.”

Akhirnya, Mayor Heru Sisnodo dan Sersan Mayor Udara John Saleky berhasil meyakinkan Lodewijk Mandatjan dan anak buahnya.

Mandatjan beserta keluarga dan anak buahnya pun diantar turun ke Manokwari.

Saat bertemu dengan Mandatjan, Sintong Panjaitan berkata: “Bapak saya jamin, saya akan melindungi bapak dengan keluarga”

0 Komentar