JAKARTA-Chief Executive Officer Ruangguru Adamas Belva Syah Devara baru saja mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Staf Khusus Kepresidenan.
Dengan demikian, ‘simbol’ generasi milenial tersebut bakal dapat lebih fokus dalam mengurusi startup besutannya yang saat ini terdaftar sebagai platform digital penyelenggara program Kartu Prakerja pemerintah dengan total dana mencapai Rp5,6 triliun.
Setelah keputusannya melepaskan jabatan sebagai Staf Khusus Kepresidenan ramai diberitakan di mana-mana, cukup menarik juga jika kita melihat kembali deretan nama-nama investor yang mengucurkan dananya kepada perusahaan yang berdiri sejak 2014 tersebut.
Baca Juga:Ruangguru Ternyata Perusahaan Asing dari SingapuraR.A. Kartini dan Para Yahudi Belanda
Pada 2014 silam, Ruangguru hadir sebagai solusi anyar di ekosistem pendidikan di Tanah Air dengan layanannya yang berbasis daring. Di tahun yang sama, perusahaan mendapatkan kucuran dana dari perusahaan modal ventura asli Indonesia, East Ventures.
Kurang lebih setahun kemudian, Ruangguru kembali mendapatkan guyuran investasi sebesar tujuh digit dolar Amerika Serikat dari perusahaan yang dipimpin oleh Drektur Eksekutif Lippo Group John Riady, yaitu Venturra Capital.
East Ventures sebagai pemodal awal juga ikut serta dalam pendanaan kali ini.
Dua tahun kemudian, Ruangguru kembali meraup pundi-pundi melalui pendanaan Seri B yang dipimpin oleh pemodal asal Singapura, yakni UOB Venture Managament.
Beberapa pemodal lama seperti Venturra Capital dan East Ventures pun kembali ikut serta dalam pendanaan ini.
Laju aliran investasi ke perusahaan yang digadang-gadang bakal menjadi calon unicorntersebut. Masih di tahun 2017, dana kembali mengucur.
Perusahaan memeroleh dana hibah dari perusahaan asal Inggris, Groupe Speciale Mobile Association (GSMA) melalui program Ecosystem Accelerator Innovation Fund dengan nilai yang tidak disebutkan.
Baca Juga:Fenomena Ribuan Cacing Tanah di Solo dan Klaten, Ini Kata Pakar UGMMalah Tersenyum, Reynhard Sinaga Dikirim ke Penjara Paling Berbahaya di Inggris
Kurang lebih 4 bulan kemudian, tepatnya pada 25 September 2017, Ruangguru pun berhasil memenangkan tiga penghargaan dalam ajang SOLVE Challenge yang diselenggarakan oleh The Massachusetts Institute of Technology (MIT) Amerika Serikat.
Atas penghargaan tersebut, startup itupun kemudian meraup kelanjutan dana hibah dari Pemerintah Australia melalui Australian Department of Foreign Affairs and Trade dan Atlassian Foundation International.
Pascapendanaan itu, Ruangguru menjalankan program Digitalbootcamp Paket C yang digunakan untuk melakukan pilot project kepada hampir 600 pelajar.