BMKG Ungkap Penyebab Gempa Brebes, Kuningan dan Cirebon

BMKG Ungkap Penyebab Gempa Brebes, Kuningan dan Cirebon
0 Komentar

Lebih lanjut, Daryono menjelaskan bahwa tidak sekali ini saja wilayah Brebes dan Kuningan diguncang gempa. Ia mengatakan, pada 13 Juli 2013 wilayah Brebes dan Kuningan pernah diguncang gempa berkekuatan 4,7 yang dipicu oleh Sesar Brebes.

https://twitter.com/DaryonoBMKG/status/1337235226746003456?s=20

Guncangan dirasakan di Brebes dalam skala intensitas III MMI, Sedangkan di Kecamatan Cibingbing dan Kecamatan Bantarkawung intensitasnya mencapai mencapai IV MMI.

https://twitter.com/DaryonoBMKG/status/1337235753940611073?s=20

https://twitter.com/DaryonoBMKG/status/1337235991875051521?s=20

https://twitter.com/DaryonoBMKG/status/1337236204895399936?s=20

https://twitter.com/DaryonoBMKG/status/1337236742177361922?s=20

https://twitter.com/DaryonoBMKG/status/1337236855310323712?s=20

https://twitter.com/DaryonoBMKG/status/1337237729348743177?s=20

“Dampak gempa saat itu tercatat ada 36 jiwa atau 9 kepala keluarga yang terdampak gempa, 2 rumah rusak berat di Dukuh Sindangsari dan Kastori, sedangkan 7 rumah rusak ringan di Dukuh Pasir Salem. Pusat gempa saat itu berada diperbatasan antara Kecamatan Cibingbing Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dan Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah,” ujarnya.

Baca Juga:Jepang Pernah Sumbang Bansos Covid-19, Media Asahi Soroti Kasus Juliari Batubara94 Perkara Diproses, Kejaksaan Temukan Pelanggaran Pilkada 2020

Dilihat dari catatan historis, Daryono menyampaikan, Kabupaten Brebes dan Kuningan pernah terjadi gempa akibat aktivitas sesar aktif pada 21 Oktober 1931, 16 Juni 1971, dan 4 Februari 1992 yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan.

“Jika mencermati aktivitas kegempaan di zona Sesar Brebes tampak bahwa sesar ini masih sangat aktif, yang tampak dari seismiaitas dan catatan sejarah kegempaannya. Melihat aktivitasnya, maka Sesar Brebes merupakan sumber gempa yang patut diwaspadai, karena aktivitas gempa dengan kekuatan di bawah 5,0 jika kedalamannya sangat dangkal dapat menimbulkan kerusakan,” tutupnya. (*)

0 Komentar