Dari Go-Jek Hingga Calon Menteri, Ini Profil Nadiem Makarim

Dari Go-Jek Hingga Calon Menteri, Ini Profil Nadiem Makarim
CEO (Chief Executive Officer) Gojek, Nadiem Makarim (IST)
0 Komentar

Gojek saat itu seakan-akan menjadi pioner tumbuhnya layanan-layanan serupa di Indonesia, khususnya Jakarta. Sama-sama berwarna hijau, GrabBike resmi meluncur di jalanan ibukota pada Mei 2015.

Serupa dengan Gojek dan Grabbike, tahun itu pengguna ditawarkan pilihan lain dengan hadirnya aplikasi layanan jenis angkutan kendaraan motor ojek, Blu-Jek, yang diluncurkan pada September 2015.

Bagai jamur di musim hujan, layanan ojek online terus tumbuh. Layanan ojek online khusus wanita, yang difasilitasi oleh PT Synergy Multi Solution bernama LadyJek hadir di Jabodetabek mulai 1 Oktober 2015.

Baca Juga:Teka-Teki Pertemuan Bupati Minahasa Selatan dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto di IstanaPolisi Tangkap Pemilik Mobil Bernopol B 1 R1 Bawa Sajam

Tidak hanya dalam hal transportasi, pada saat diluncurkan, aplikasi Gojek sendiri dapat digunakan untuk layanan kurir (Instant Courier) dan berbelanja (Shopping). Pada akhir Oktober 2015, Gojek juga memperkenalkan inovasi-inovasi terbarunya yaitu Go-Clean, Go-Massage dan Go-Glam.

Gojek berhasil menunjukkan eksistensinya saat perusahaan yang bernaung di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa itu menjadi startup asal Indonesia pertama yang mendapat gelar unicorn pada Agustus 2016.

Unicorn merupakan gelar yang diberikan pada suatu startup yang memiliki nilai valuasi lebih dari 1 miliar dolar AS.

Gojek pun sudah melebarkan sayapnya ke luar Indonesia, seperti Singapura pada Mei 2018, Vietnam (dengan nama Go-Viet) pada September 2018, dan Thailand (dengan nama Get!) pada Februari 2019.

Berkat keberhasilannya merintis Gojek, Nadiem meraih penghargaan “Nikkei Asia Prize Ke-24″ untuk inovasi ekonomi dan bisnis di Tokyo, Jepang, Mei 2018.

Nikkei Asia Prize diberikan oleh Nikkei Inc sejak 1996 untuk para individu maupun organisasi yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi pengembangan kawasan dan membantu menciptakan masa depan lebih baik bagi masyarakat Asia.

Nadiem menjadi tokoh teknologi penerima penghargaan termuda se-Asia di sepanjang sejarah Nikkei Asia Prize sekaligus menjadi anak bangsa pertama yang meraih penghargaan bergengsi pada kategori ini.

Baca Juga:Prabowo: Saya Diminta Presiden Bantu Sektor PertahananRaffi Ahmad Umumkan Bukan Pamit Tapi Istirahat Sejenak dari Dunia Hiburan

Kini, Gojek telah menyandang gelar yang merupakan istilah bagi startup yang memiliki nilai valuasi lebih dari 10 miliar dolar AS.

Usai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo pagi ini, Nadiem menyatakan bahwa dirinya telah mundur dari Gojek.

“Saya di Gojek sudah mundur dan tidak ada kewenangan sama sekali,” kata Nadiem.

0 Komentar