Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Koalisi Jokowi-Prabowo Merenggang?

Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Koalisi Jokowi-Prabowo Merenggang?
0 Komentar

JAKARTA-Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo dicokok KPK karena dugaan kasus dugaan korupsi ekspor benih lobster atau benur di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Edhy Prabowo dan Prabowo Subianto merupakan dua perwakilan dari ‘kontingen’ Partai Gerindra yang ditunjuk Presiden Jokowi menduduki kursi menteri Kabinet Indonesia Maju pascapilpres 2019. Prabowo sebagai Menteri Pertahanan dan Edhy sebagai Menteri KKP. Sejak saat itu, Gerindra gabung dalam parpol koalisi pemerintah.

Namun, ditangkapnya Edhy Prabowo yang merupakan ‘orang dekat’ Prabowo agaknya bakal membuat koalisi Prabowo-Jokowi merenggang.

Baca Juga:KPK Tetapkan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo TersangkaDensus 88 Antiteror Tangkap Perakit Bom Hotel JW Marriott Taufik Bulaga alias Upik Lawanga

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, kasus dugaan korupsi yang menyeret Edhy Prabowo menjadi tidak senyaman seperti semula. 

“Koalisi Jokowi-Prabowo tak akan pecah, mungkin cuma akan perang dingin saja. Akan saling curiga dan tak akan nyaman,” kata Ujang, Rabu (25/11/2020).

Menurutnya, Jokowi dan Prabowo saling membutuhkan saat ini. Namun, ‘jatah’ menteri dari Gerindra mungkin saja bakal dikurangi.

“Jokowi masih butuh Prabowo, Prabowo juga butuh Jokowi. Edhy Prabowo saja mungkin yang akan dikorbankan karena diduga melakukan korupsi,” sambungnya

Namun, ulah Edhy Prabowo jika terbukti bersalah akan mencoreng muka pemerintah dan Gerindra.

“Imbasnya ke kabinet Jokowi juga akan negatif karena ada menteri yang korupsi,” ucap Ujang. 

Sebeumnya, Menteri KKP Edhy Prabowo ditangkap penyidik KPK di Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu dini hari. Politikus Partai Gerindra itu ditangkap sepulangnya dari Hawai, Amerika Serikat.

Baca Juga:Legenda Sepak Bola Argentina, Diego Maradona Meninggal Dunia di Usia 60KPK Intai Menteri Edhy Prabowo Sejak Lama, Sejumlah Nomor Telepon Disadap

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Nurul Ghufron menyebut, penangkapan itu terkait dugaan korupsi ekspor benih lobster atau benur.  (*)

0 Komentar