Pemerintah Kota Surabaya meningkatkan kewaspadaan terkait sebaran kasus penyakit hepatitis akut pada anak yang belum diketahui penyebabnya (etiologi).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengaku, hingga saat ini belum ada laporan terkait temuan kasus hepatitis akut di Surabaya.
Meski begitu, pihaknya telah menerbitkan surat edaran, meminta seluruh fasilitas pelayanan kesehatan meningkatkan upaya dan kesiapsiagaan mewaspadai potensi terjangkitnya penyakit tersebut.
Baca JugaBoxing Celebrity: Nikita Mirzani vs Dinar Candy Bakal DuelCrazy Rich Grobogan yang Bangun Jalan Rp2,8 M, Dulunya Penjual Koran
Kepada setiap rumah sakit, Nanik meminta agar melakukan pengamatan seluruh kasus sindrom jaundice akut yang tidak jelas penyebabnya dan ditangani sesuai SOP serta pemeriksaan laboratorium.
“Kemudian, melakukan Hospital Record Review (HRR) dan melaporkan segera jika ada penemuan kasus potensial sesuai indikasi kasus tersebut,” kata Nanik, Jumat (6/5/2022).
Baca JugaMain di Amerika, Barcelona vs Juventus Bermain ImbangMantan Bek Manchester United Nemanja Vidic Membela Harry Maguire
Sedangkan bagi setiap Puskesmas, Nanik meminta melakukan penguatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada seluruh masyarakat. Termasuk untuk melakukan upaya pencegahan melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara konsisten dalam berkegiatan sehari-hari dan di lingkungan tempat tinggal.
“Selain itu, juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk segera mengakses Fasyankes (Puskesmas) apabila mengalami sindrom jaundice,” ujarnya.
Dinkes Surabaya juga meminta setiap Puskesmas agar memantau dan melaporkan kasus sindrom jaundice akut secara rutin melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR), dengan gejala yang ditandai dengan kulit dan sklera berwarna ikterik atau kuning dan urin berwarna gelap yang timbul secara mendadak.
Baca JugaJadwal Thomas Cup 2022: Indonesia Siap Kalahkan Korea Selatan demi Juara GrupArus Balik Lebaran, Skema One Way di KM 188 GT Palimanan Sampai KM.72 Cikampek Sudah Diberlakukan Malam Ini
Selain itu, kata Nanik, pihaknya juga meminta seluruh Puskesmas di Surabaya agar melakukan penguatan jejaring kerja surveilans lintas program dan lintas sektor di masing-masing wilayah kerja. “Segera memberikan notifikasi (pelaporan melalui SKDR) apabila terjadi peningkatan kasus sindrom jaundice akut maupun penemuan kasus ke Dinkes Kota Surabaya,” kata dia.
Nanik pun menjabarkan sejumlah ciri-ciri anak yang terjangkit hepatitis akut. Mulai dari penurunan kesadaran, Pyrexia (Demam Tinggi), muncul perubahan warna urin (gelap) dan/ atau feses (pucat), Jaundice (terjadinya perubahan warna menjadi kekuningan pada kulit, bagian putih dari mata, dan juga membran mukosa anak) dan Pruritis (gatal pada kulit).
“Selain itu, ciri lain adalah Arthralgia/ myalgia (Nyeri Sendi atau pegal-pegal). Kemudian mual, muntah, atau nyeri perut. Ciri lain yakni, lesu, dan atau hilang nafsu makan dan diare,” kata dia.
Baca JugaFabio Vieira: Playmaker Baru Milik Arsenal!Nagita Slavina Tanggapi Enteng Isu Raffi Ahmad Selingkuh
Nanik melanjutkan, langkah pertama yang harus dilakukan jika ada anak terindikasi tertular hepatitis akut adalah tetap tenang. Selanjutnya, segera membawa anak tersebut ke Puskesmas terdekat untuk dilakukan penanganan dari tim medis dan pemeriksaan lebih lanjut.
“Juga melaporkan ke Puskesmas di wilayah tempat tinggal untuk selanjutnya dilakukan investigasi (penelusuran) sebagai upaya pencegahan penularan,” ujarnya.