Gara-gara Aidit, Pancasila Lahir

Gara-gara Aidit, Pancasila Lahir
DN Aidit (kanan) berbincang dengan Presiden Soekarno.(DOK. KOMPAS)
0 Komentar

Menurut Ganis Harsono, juru bicara departemen luar negeri pada era Sukarno, mungkin karena sangat terpengaruh oleh sikap Aidit yang menyelewengkan Pancasila itu, maka tiba-tiba presiden menuntut diadakannya acara peringatan hari lahirnya Pancasila pada 1 Juni 1964.

“Hari itu adalah hari ulang tahun kesembilan belas Pancasila, dan banyak kalangan yang menganggap aneh, bahwa hari itu diperingati falsafah negara Indonesia secara resmi untuk pertama kalinya,” kata Ganis dalam memoarnya, Cakrawala Politik Era Sukarno.

Hari Lahir Pancasila diperingati untuk pertama kalinya dengan upacara kenegaraan di Istana Merdeka. Slogan yang dipilih adalah Pancasila Sepanjang Masa. Pada kesempatan tersebut, Sukarno menguraikan kembali bagaimana dulu dia merumuskan Pancasila, berikut urut-urutan kelima silanya.

Baca Juga:Bansos Sembako Kurang Bagus Bisa DitukarRaja Segala Awan Cumulonimbus

Setelah membuat pernyataan menghebohkan itu, hubungan Aidit dengan Sukarno renggang. Bahkan, Ganis menyebut “rasa kebencian yang timbul di antara Sukarno dan Aidit terlihat semakin nyata.”

PKI kemudian berusaha membuat pelurusan atas pernyataan Aidit dengan menerbitkan Aidit Membela Pantjasila (1964). Aidit juga menyampaikan pandangannya tentang agama dan Pancasila dalam wawancara dengan wartawan Solichin Salam yang dimuat majalah Pembina, 12 Agustus 1964.

Sementara itu, peringatan Hari Lahir Pancasila kemudian dilaksanakan setiap tahun, setiap tanggal 1 Juni. Terakhir Sukarno memperingati Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 1966. Setelah itu, rezim Orde Baru menjadikannya tahanan rumah hingga meninggal pada 21 Juni 1970.

Pada 17 September 1966 Menteri/Panglima Angkatan Darat Jenderal TNI Soeharto menetapkan tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila –peringatan keberhasilan Soeharto menggagalkan upaya kudeta 1965. Soeharto juga sempat memperingati Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 1967 dan 1968.

Sebagai upaya menghapus warisan Sukarno (desukarnoisasi), rezim Orde Baru melalui Kopkamtib (Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban) melarang peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni mulai tahun 1970. Yang diperingati Orde Baru adalah Hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober.

Pada 1 Juni 2016 Presiden Joko Widodo menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) No. 24 Tahun 2016 yang menetapkan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila. Dan 1 Juni ditetapkan sebagai hari libur nasional mulai tahun 2017. (*)

0 Komentar