Kebangkitan Nasionalisme di Tengah Pandemi Covid 19, Sekedar Isu, Propaganda Baru atau Rekayasa ?

Kebangkitan Nasionalisme di Tengah Pandemi Covid 19, Sekedar Isu, Propaganda Baru atau Rekayasa ?
0 Komentar

Indonesia telah mempunyai payung hukum menjalankan fungsi sebagai negara baru .Terlahir dua produk berkekuatan hukum tertinggi yakni Pancasila dan UUD 45. Dua produk tersebut sebagai kaidah dan landasan dasar sampai saat ini sebagai kehidupan bernegara dan berbangsa bersamaan , sejajar dengan negara lain.

Para pendiri bangsa telah berdarah -darah berkorban untuk melahirkan suatu negara baru yakni NKRI( Negara Kesatuan Republik Indonesian). Bagi para penerus bangsa ini saya, anda dan semua komponen bangsa harusnya sadar dan menghargai para pahlawan kita yang telah berjuang secara fisik dan pemikiran.

Bencana nasional saat ini ,Indonesia bersama masyarakat dunia lainya sedang diuji dan berikan tantangan sangat berat yakni pandemi covid 19. Kondisi saat ini mempunyai kemiripan sejarah ketika bangsa ini harus berjuang memperoleh kemerdekaan dari penjajah . Pandemi Covid 19 bisa kita anggap sebagai penjajah baru, paham baru dan penjajahan baru di dunia saat ini.

Baca Juga:Mahasiswa Asal Kuningan Ubah Limbah Kulit Durian Jadi Biodegradable Foam, Dosen UGJ: Kemasan Makanan Ramah LingkunganBegini Modus Tenaga Kerja China yang Masuk Indonesia

Kita mempunyai musuh bersama untuk kita lawan. Setidaknya covid ini telah memakan korban dari lapisan bawah/ rakyat kecil sampai lapisan elite/ saudagar ,pejabat tinggi atau kemuka agama . Kita berdua dalam kondisi sama , terkena teror ketakutan dampak dahsyat secara langsung.

Banyak media internasional saat ini ini Indonesia diberikan julukan negara dengan penanganan covid terjelek di dunia. Sebuah negeri dengan keamanan kesehatan rendah . Sebuah tamparan keras bagi penyelenggara kebijakan negara. Covid dan kemiskinan masih berkeliaran bebas di negeri ini.

Mengingatkan ,ketidakpastian pandemi covid ini akan berakhir dan akan berdampak buruk dalam banyak sendi kehidupan terutama ekonomi dan politik .Tidak ada alasan untuk menolak oleh segelintir individu atau kelompok untuk hadir dan berkomitmen bersama berjuang dan melahirkan kesadaran baru bahwa kita harus bangkit,satu kesadaran nasional bersama ,satu visi dan misi agar kita segera bangkit dan berdiri lagi menjadi negara kuat dan tangguh untuk memakmurkan negaranya.

Hambatan kesadaran nasionalisme saat ini adalah pecundang dan pengkianat negeri ini. Tidak mungkin rakyat kecil seperti petani nelayan atau pedagangnya asongan menjadi seorang musuh bersama di negeri ini.

0 Komentar