Kebocoran Data Jutaan Penumpang Malindo Air di Dunia Maya

Kebocoran Data Jutaan Penumpang Malindo Air di Dunia Maya
Otoritas bandara Malaysia menyemprotkan air ke maskapai berbiaya rendah Malindo Air untuk merayakan pesawat pertama yang mendarat di Bandara Internasional Kuala Lumpur 2 (KLIA2) yang baru dioperasikan di Sepang di luar Kuala Lumpur (2/5/2014). | Shamshahrin Shamsudin /EPA-EFE
0 Komentar

Beredarnya data itu ditemukan oleh tim ahli keamanan siber perusahaan India Technisanct saat mereka memantau forum untuk mengamankan data klien.

“Kami menemukan bahwa situs web Spectre memiliki tempat pembuangan baru milik Malindo Airlines. Kami mengakses, memverifikasi data, dan memahami bahwa itu berisi informasi sensitif. Kami menilai tingkat keparahannya dan mencoba memahami ke mana semua data dijual,” kata Nandakishore Harikumar. CEO perusahaan keamanan siber itu.

Negara-negara ASEAN adalah target utama serangan siber, menurut perusahaan konsultan manajemen global AT Kearney. Dalam laporan keamanan siber baru-baru ini, Malaysia, Indonesia, dan Vietnam adalah sasaran empuk untuk kegiatan laman mencurigakan.

Baca Juga:Lebih Dekat dengan Bumi Katulistiwa, Rute Baru Yogyakarta ke PontianakIbu Kota Pindah: Buat Usaha, Swasta Bisa Sewa Rumdin di Jakarta

Pada 2017, Malaysia mengalami pembobolan data besar-besaran di mana informasi jutaan pelanggan layanan seluler bocor secara online. Pada bulan Juli tahun ini, pengecer produk kecantikan populer Sephora melaporkan akun online dari penduduk Hong Kong, Singapura, dan Malaysia dibobol dan dijual. (*)

0 Komentar