Kecerdasan Buatan Dapat Memprediksi Corona dengan Rontgen

Kecerdasan Buatan Dapat Memprediksi Corona dengan Rontgen
Program kecerdasan buatan dapat digunakan untuk memprediksi hasil dari pasien coronavirus dengan mempelajari rontgen (gettyimages/dailymail)
0 Komentar

JAKARTA-Program kecerdasan buatan dapat digunakan untuk memprediksi lebih cepat hasil dari pasien virus corona dengan mempelajari rontgen dada mereka.

Pengembang di perusahaan visualisasi data yang berbasis di Oxford, Zegami, telah menciptakan model pembelajaran mesin yang dapat mendiagnosis virus corona dari hasil rontgen, sebagaimana dikutip beritaradar.com dari Artificial Intelligence that can diagnose COVID-19 using X-RAYS could help identify cases of coronavirus more quickly and predict outcomes for patients, computer programmers claim, Rabu 8 April 2020.

Namun, tim mengatakan bahwa untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih terperinci, AI mereka perlu dilatih dengan rentang gambar X-ray yang lebih luas dari pasien yang terinfeksi.

Baca Juga:Kecerdasan Buatan dalam COVID-19Jokowi Minta Padat Karya Tunai Diterapkan Lewat Skema Dana Desa

Tim percaya langkah itu bisa menghasilkan sistem kecerdasan buatan dalam hitungan minggu untuk mempelajari penyakit ini jika mendapat cukup gambar X-ray.

CEO Zegami, Roger Noble, telah menulis surat terbuka kepada Oxford Health NHS Foundation Trust untuk meminta lebih banyak gambar guna melatih model AI tersebut.

Menurut perusahaan, program baru ini tidak hanya dapat membantu mengidentifikasi dan mengidentifikasi kasus COVID-19 dengan lebih mudah dari kondisi paru-paru lainnya, tetapi juga dapat membantu memprediksi hasil potensial bagi pasien.

Sistem akan dapat melakukan hal ini dengan membandingkan sinar-X paru-paru COVID-19 dengan pasien lain sebelumnya dalam situasi yang sama.

Tim percaya penemuan mereka dapat membantu memberikan dokter ide yang lebih baik tentang bagaimana penyakit akan berkembang pada pasien. Hal ini pada gilirannya dapat mengarah pada pengembangan pengobatan yang lebih efektif untuk virus corona.

Zegami diluncurkan dari Universitas Oxford pada 2016 untuk memungkinkan para peneliti dan perusahaan mengeksplorasi kumpulan data gambar besar menggunakan model pembelajaran mesin.

“COVID-19 adalah tantangan besar, dan teknologi harus memainkan peran kunci dalam mengalahkannya,” ujar Noble.

Baca Juga:Kondisi Perekonomian Mendatang Teramat Sulit, Ini Pernyataan Lengkap Kwik Kian GieCovid Apalagi

Dalam mengembangkan platform barunya, Zegami menggunakan gambar X-ray COVID-19  yang tersedia untuk umum dari inisiatif data GitHub.

Inisiatif ini diluncurkan oleh Joseph Paul Cohen, seorang Postdoctoral Fellow dari Mila, University of Montreal, Kanada, untuk membantu menciptakan model AI.

0 Komentar