Keluarga PDP Corona Buka Plastik Jenazah, Jadinya Viral

Keluarga PDP Corona Buka Plastik Jenazah, Jadinya Viral
0 Komentar

Menurut Rabiul, situasi seperti itu terjadi kepada keluarga korban karena kurangnya pemahaman dan kepatuhan mengenai standar penanganan jenazah yang sudah suspect meski belum ada hasil laboratorium. “ni memang berkaitan dengan pemahaman, kesadaran dan kepatuhan. Kalau mereka mengerti harusnya hindari itu. Tapi ini kan berkaitan dengan persepsi keluarga juga kan,” ujarnya.

Menurut Rabiul, perbuatan tersebut sangat berisiko apalagi jika pasien yang meninggal itu dinyatakan positif Corona. Secara otomatis, baik keluarga maupun warga yang melayat langsung masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) dan wajib mengisolasi diri di rumah.

“Kalau positif, masuk kategori ODP, isolasi diri, utamanya yang kontak langsung, jadi sudah koordinasi antara Dinkes Kabupaten Kolaka maupun Provinsi untuk melakukan pendataan,” kata Rabiul.

Baca Juga:Presiden Jokowi Intruksikan Para Menteri Kabinet Indonesia Kerja Tidak Bertakziah ke SoloUPDATE: Kasus Positif Corona di Indonesia Bertambah Jadi 790, 31 Sembuh, 58 Meninggal

Senada dengan itu, Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah Sultra Komisaris Mauluddin menjelaskan tindakan yang dilakukan pihak RSUD Bahteramas sudah sesuai standar penanganan jenazah infeksi, yaitu membungkus jenazah dengan pakaiannya, mengkafaninya lalu dibungkus plastik kedap.

“Maksudnya apa, supaya kuman ataupun cairan tubuh tidak berpindah ke orang lain. Sehingga diharapkan memang, pada saat penyerahan jenazah ini, keluarga tidak membuka lagi bungkus dari jenazah tersebut,” kata Mauluddin.

Dari kejadian tersebut, Mauluddin berharap dijadikan pembelajaran. Ia mengajak untuk tidak saling menyalahkan, tetapi saling menguatkan. “Ini semata-mata untuk melindungi masyarakat dan keluarga. Kita berharap semoga jenazah hasil tesnya negatif Covid-19,” ujarnya.

Penanganan jenazah dengan prosedur itu juga sudah diterapkan terhadap seorang pengemudi ojek online yang meninggal pada Ahad, 22 Maret lalu. Sebelum meninggal dia diduga diduga memiliki gejala seperti terinfeksi virus Covid-19. Jenazah dikafani lalu dibungkus menggunakan plastik selanjutnya dimasukkan ke dalam peti jenazah. (*)

0 Komentar