Mahasiswa Asal Kuningan Ubah Limbah Kulit Durian Jadi Biodegradable Foam, Dosen UGJ: Kemasan Makanan Ramah Lingkungan

Mahasiswa Asal Kuningan Ubah Limbah Kulit Durian Jadi Biodegradable Foam, Dosen UGJ: Kemasan Makanan Ramah Lingkungan
0 Komentar

memukul bahan ke dinding-dinding hammer.  Selanjutnya adonan dicetak dengan alat thermopressing selama 3-4 menit dengan suhu mesin sekitar 178-180˚C” Tutur Nida menjelaskan.

Nida berharap, hasil penelitiannya ini, kedepannya dapat berkolaborasi dengan pihak industry (perusahaan) untuk memproduksi kemasan biodegradable foam dari kulit durian ini secara masal, sehingga banyak masyarakat yang beralih dari kemasan Styrofoam sintetis ke  kemasan biodegradable foam.

Menurut Dodi Budirokhman salah satu Dosen Agroteknologi UGJ Dampak penggunaan styrofoam bagi lingkungan adalah sifatnya yang sulit diuraikan oleh alam, dan jika dibakar styrofoam akan menyebabkan dioxsin. Dikarenakan hal tersebut, maka limbah styrofoam lama-kelamaan akan semakin menumpuk sehingga akan merusak lingkungan sekitar. Inovasi tersebut merupakan solusi isu pencemaran lingkungan pada masa Pandemi Covid 19, karena  dengan adanya pandemic ini pemesanan makanan secara online, dan pearaturan yang melarang restoran melayani makan-minum di tempat atau dine in, melainkan hanya menerima pesan-antar atau  delivery/takeaway, hal ini jelas berkontribusi meningkatkan penggunaan Styrofoam sintetis yang pada akhinya menjadi sampah plastik.”

Baca Juga:Begini Modus Tenaga Kerja China yang Masuk IndonesiaLuhut Bilang TKA China yang Masuk ke Indonesia ‘Cuma’ 3.500 Orang, Faisal Basri: Sebulan Saja Bisa Sampai 1.000 Orang

“Biodegradable foam adalah kemasan alternatif pengganti Styrofoam terbuat dari pati yang bersifat biodegradable, dicetak dengan proses thermopressing. Kelebihan yang dimiliki kemasan biodegradable foam yaitu bisa terdegradasi atau terurai secara alami dengan jangka waktu 15 hari oleh tanah. Sedangkan kulit durian sendiri  merupakan salah satu serat alam yang merupakan limbah lignoselulosik yang mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin hemiselulosa, masing-masing merupakan senyawa-senyawa yang potensial dapat dikonversi menjadi produk yang lebih bermanfaat sebagai penguat dan pembuatan polimer produk komposit seperti Biodegradable foam “ ujar Dodi menambahkan. (*)

0 Komentar