Masa Pandemi, Kemenparekraf Dorong Potensi Industri “gaming”

Masa Pandemi, Kemenparekraf Dorong Potensi Industri "gaming"
Kemenparekraf optimalkan potensi industri “gaming” di masa pandemi. (Antara/Birkom Kemenparekraf).
0 Komentar

Kita banyak menyaksikan talenta dan konsep orisinil game developer lokal yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Selain mendapatkan dukungan pemerintah, kami juga sudah melihat beberapa perusahaan besar mulai serius menggarap sektor game dengan menjadi sponsor beberapa tim eSports di Indonesia. Hal tersebut merupakan sinergi yang baik agar ekosistem industri game semakin matang, katanya.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Indonesia Esports Premier League (IESPL), Giring Ganesha menambahkan eSports juga bisa menjadi profesi yang menjanjikan bagi generasi muda yang sangat akrab dengan perkembangan teknologi.

Industri Gaming di Indonesia semakin diakui eksistensinya. Data dari IESPL di 2019 menunjukkan Indonesia menempati peringkat 12 di pasar gaming dunia dengan total pemain game aktif sebanyak 62,1 juta orang. Secara keseluruhan di tahun 2019 industri ini menghasilkan pendapatan sebesar 1,04 miliar dolar AS, jelasnya.

Baca Juga:Inilah Perbedaan Virus Flu Babi dengan Virus Demam Babi AfrikaPembakar Mobil Alphard Via Vallen Jadi Tersangka

Dalam diskusinya, Giring menyampaikan tiga alasan yang membuat eSports kian populer di kalangan masyarakat. Yang pertama adalah shifting from PC to mobile, yang menunjukkan pergeseran tren penggunaan game ke perangkat yang lebih praktis dan simple, yaitu melalui telepon genggam.

Kedua, shifting from single to multiplayer, yang berarti peminat game sekarang lebih memilih untuk memainkan game yang bermode multipemain karena dapat membangun semangat kebersamaan.

Ketiga, shifting from playing to watching, yang dilakukan oleh peminat game untuk menonton pemain lain berstrategi dalam menyelesaikan sebuah game melalu berbagai platform digital.

Tidak dapat dipungkiri lagi, industri gaming memiliki potensi yang besar bagi Indonesia. Pengembang game seperti Agate, yang berasal dari Bandung, berhasil merilis game berjudul Valthirian Arc: Hero School Story dan mampu meraih pemasukan sebesar 1 juta dolar AS. Jenjang karir eSports pun tak kalah hebatnya, banyak sekali pemain eSports bertalenta yang sudah mengharumkan nama bangsa, seperti Rizki Faidan yang berhasil meraih juara pertama dalam ajang PES LEAGUE ASIA FINALS 2019, dan terkenal sebagai salah satu atlet eSports ternama di Asia Tenggara, ungkapnya.

Giring juga menilai dukungan pemerintah terhadap industri gaming selama ini sudah cukup baik, terlihat dari penyelenggaraan kompetisi eSports yang secara rutin dilakukan oleh pemerintah seperti kompetisi Piala Presiden Esports 2019 dan 2020.

0 Komentar