Nippon Paint Bantu Nelayan Terdampak Pandemi Melalui Perawatan Kapal di Desa Bandengan, Kabupaten Cirebon

Nippon Paint Bantu Nelayan Terdampak Pandemi Melalui Perawatan Kapal di Desa Bandengan, Kabupaten Cirebon
0 Komentar

CIREBON-Berbagai upaya untuk meredakan penularan COVID-19 melalui physical distancing, lockdown, hingga penerapan level PPKM berpengaruh pada kegiatan ekonomi, salah satunya adalah perikanan.

Imbas dari penerapan kebijakan tersebut membuat sebagian besar nelayan mengalami penurunan pendapatan. Hal ini juga dirasakan oleh para nelayan di Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, aktivitas penangkapan ikan di Indonesia didominasi oleh nelayan kecil. Lebih dari 90% nelayan Indonesia adalah nelayan yang menangkap ikan di daerah pesisir.

Baca Juga:Dukung Airlangga Jadi Presiden, Baridin Kabupaten Cirebon Gelar Deklarasi di GOR Pesantren BuntetWaspada, Banyak Akun Palsu atas Nama PStore

Perikanan skala kecil ini berperan penting dalam menyediakan mata pencaharian dan ketahanan pangan bagi para nelayan skala kecil dan masyarakat lokal di wilayah pesisir.

Desa Bandengan sebagai desa pesisir mayoritas warganya berprofesi sebagai nelayan.

“Para nelayan di desa kami ini beragam, ada nelayan besar yang menggunakan kapal besar dengan jumlah ABK 10 – 15 orang dan ada kapal kecil dengan jumlah ABK 2 – 3 Orang. Kapal Besar dapat digunakan untuk menangkap ikan hingga 10 ton. Ikan yang biasanya ditangkap nelayan adalah teri, kembung, barakuda, dan ikan-iklan lainnya. Sedangkan kapal kecil biasa digunakan untuk menangkap rajungan dengan total muatan mencapai 1 kuintal,”ucap Nursalim, Sekretaris Forum Nelayan Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Jumat (4/3/2022).

Nursalim menambahkan, biaya melaut para nelayan juga membutuhkan dana yang lumayan, dalam satu hari untuk memenuhi kebutuhan solar, makan dan keperluan melaut lainnya bisa menghabiskan Rp200 ribu hingga Rp800 ribu.

“Selain operasional, di sisi lain nelayan juga harus memperhatikan kondisi kapal agar laik laut, layak melakukan pelayaran. Salah satunya melalui pengecatan berkala untuk melindungi kapal dari korosi dan menghambat tumbuhnya lumut,”ujarnya.

Menanggapi hal itu, Nippon Paint Indonesia melalui program CSR Warnai Kehidupan berupaya untuk membantu para nelayan di Desa Bandengan dengan mendonasikan 507 Liter cat yang terdiri dari produk Bee Brand 1000 dan Copper Paint Anti-Fouling.

“Aksi donasi dan pengecatan kapal nelayan di Desa Bandengan ini menjadi bentuk kepedulian Nippon Paint Indonesia agar kapal-kapal tetap terawat, membantu docking sehingga kapal para nelayan di desa Bandengan tetap dalam kondisi laik laut dan memperpanjang usia teknis kapal,”ungkap Topan Wijaksono, Area Sales Manager Nippon Paint Indonesia.

0 Komentar