Overtly Sexual, Facebook Blokir Iklan Foto Sapi karena Terlalu Seksi

Overtly Sexual, Facebook Blokir Iklan Foto Sapi karena Terlalu Seksi
0 Komentar

Di sisi lain, kata Mike, Google menawarkan panduan beriklan langsung untuknya, Namun, Mike tidak berniat meninggalkan Facebook.

“Anda tidak dapat mengandalkan Google saja, Anda membutuhkan sebanyak mungkin saluran – terutama selama pandemi ketika Anda tidak dapat mempromosikan karya Anda di ruang publik atau kafe,” ujarnya.

Setelah kasus itu menjadi pemberitaan sejumlah media di Inggris, hari ini Mike Hall memanfaatkannya untuk mempromosikan foto-foto sapi lainnya dengan memberi diskon khusus menggunakan kode “SEXYCOW” alias sapi seksi.

Baca Juga:Wanita Berusia 60 Tahun Ini Bertahun-tahun Membuat Konten Fitnah Online, ‘Guy Babcock’ KorbannyaApple Rilis Sistem Operasi iOS 14.5, Sembunyikan Alamat IP Pengguna Safari dari Google

“Hanya satu dari foto sapi kami yang dianggap terlalu seksi untuk Facebook, tetapi karena ini hari Jumat, dan sudah seminggu, kami ingin memperkenalkan Anda kepada kawanan lainnya sebagaimana adanya. Dapatkan empat cetakan ternak kami; sapi saat matahari terbit, berdiri di bumi yang hangus, sapi kiar (yang seksi!) dan sapi beristirahat. Semua tersedia dengan diskon 10% dan gratis ongkos kirim ke Inggris dengan kode SEXYCOW. Cukup masukkan judul ke dalam bilah pencarian di www.northwallgallery.com. Terima kasih atas dukungannya minggu ini, luar biasa!” tulis Northwall Gallery di laman Facebooknya, dilihat Cyberthreat.id pada Jumat (12 Februari 2021).

Kasus serupa juga pernah terjadi pada Oktober 2020 lalu. Ketika itu, Facebook memblokir iklan yang dipasang oleh perusahaan The Seed Company by E.W. Gaze asal Kanada lantaran menampilkan foto bawang besar mirip bawang bombay. Seperti foto sapi milik Northwall Gallery, foto bawang itu juga diblokir lantaran dianggap terlalu seksi.

“Jadi kami baru saja diberi tahu oleh Facebook bahwa foto yang digunakan untuk bibit Bawang Walla Walla kami adalah “Overtly Sexual” dan oleh karena itu tidak bisa diiklankan untuk dijual di platform mereka. Bisa lihat?,” tulis perusahaan di laman Facebook dengan emoji ketawa pada 6 Oktober 2020.

“Untung Anda tidak menjual bibit pisang!” komentar seorang netizen. (*)

0 Komentar