Pandemi Corona Universitas Negeri Surabaya Hapus Kewajiban Skripsi Mahasiswa

Pandemi Corona Universitas Negeri Surabaya Hapus Kewajiban Skripsi Mahasiswa
CEGAH PENYEBARAN COVID 19: Rektor Unesa Prof Nurhasan (tengah) dalam suatu acara. (DOK/RADAR SURABAYA)
0 Komentar

SURABAYA – Pandemi Covid-19 yang penyebarannya belum bisa diatasi membuat Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengeluarkan kebijakan baru.

Skripsi di Unesa Surabaya pada Semester Genap 2019/2020 resmi diganti dengan Artikel Ilmiah menyusul terus naiknya angka kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Keputusan ini tertuang dalam Surat Edaran Rektor Unesa tertanggal 1 April 2020 yang ditandatangani Prof. Nurhasan, Rektor Unesa.

Baca Juga:Pesawat Suparna Bawa Kargo Misterius dari WuhanTurut Berduka, Jokowi: Glenn Fredly Telah Berpulang, tapi Karyanya Tetap Abadi

Kepala Humas Unesa, Vinda Maya memgatakan kebijakan ini diambil sebagai komitmen kampus untuk melaksanakan physical distancing agar wabah Covid-19 bisa diatasi.

Dalam pembuatan skripsi, sebagian besar mahasiswa di sejumlah jurusan diharuskan turun lapangan untuk mengambil data. Padahal, di tengah pandemi ini, hal itu cukup membahayakan.

“Di fakuktas ilmu sosial (FISH) mungkin tidak terlalu berpengaruh, kan penelitiannya bisa pake respondennya pake google form, dan lain-lain. Sastra bisa reading, narasi teks, dan lain-lain. Yang terasa itu di MIPA, karena ada eksperimen, uji coba laboratorium dan sebagainya. Itu bisa diganti simulasi,” ujarnya,  Kamis (2/4).

“Fakultas Ilmu Pendidikan juga. Karena membuat media pembelajaran, (diujicobakan) ada guru-murid, itu yang akhirnya mandek. Rata-rata mandek. Itu bisa solusinya mereka berhenti tahap perangkat pembelajaran saja. Tanpa uji coba. Yang praktek, misal Informatika, kan bikin aplikasi dan diterapkan di sekolah, solusinya aplikasinya dibuat, disimulasikan di hadapan dosen pembimbing dan validator kayak dosen ahli gitu. Untuk melihat apakah aplikasi itu layak atau gak,” tambahnya.

Vinda menambahkan, meskipun format skripsi dan artikel ilmiah berbeda, yang terpenting adalah kaidah keilmuan dan keilmiahan yang harus tetap dipenuhi mahasiswa. Melalui format artikel ilmiah, mahasiswa dimungkinkan tidak perlu turun lapangan di tengah pandemi Covid-19.

“Yang penting kaidah keilmuan dan keilmiahannya itu tetap. Di artikel kan mereka bisa studi literasi, kajian teori, studi komparasi, pustaka, dianalisis, itu bisa diganti itu. Datanya bisa dapat dari internet,” jelasnya.

Menurut Vinda, kebijakan ini hanya berlaku bagi mahasiswa yang mengambil skripsi pada semester genap ini. Akan ada pembahasan lebih lanjut bagi pelaksanaan skripsi di semester berikutnya. (sb/rmt/jay/JPR)

0 Komentar