Pengembangan Teknologi Robotik di ITB

Pengembangan Teknologi Robotik di ITB
Prof. Dr. Ir. Bambang Riyanto Trilaksono (Foto: Dok. Humas ITB)
0 Komentar

Robot underwater glider tersebut dilengkapi dengan sensor temperatur, kedalaman, posisi koordinat, dan salinitas air laut. Informasi-informasi yang didapat robot tersebut kemudian bisa dikirimkan ke ground station ketika robot berada di permukaan air. “Masih terkait underwater robot, kita juga mengembangkan otonomus underwater robot, yang mampu melakukan gerakan manuver di dalam laut”, ucapnya.

Selanjutnya adalah robot di darat. Mahasiswa ITB banyak melakukan riset untuk teknologi ini yang biasanya dikompetisikan di skala nasional maupun internasional. Disampaikan Prof. Bambang, ITB bahkan mengembangkan robot yang bisa memetakan lingkungan baik dalam 2 dimensi atau 3 dimensi. Robot tersebut dilengkapi sensor lidar yang bisa men-scan lingkungannya. ”Kita sudah pernah melakukan pemetaan tersebut di Gedung STEI, hasilnya adalah sebuah peta 3 dimensi dari bangunan yang ada di sekeliling robot,” katanya.

Pengembangan lainnya adalah human following robot. Ini merupakan mobile robot yang dipadukan dengan IOT yang dipasang pada tubuh manusia, sehingga secara nirkabel robot tersebut akan mengikuti kemana manusia bergerak. Selain itu, ITB juga sedang melakukan pengembangan terhadap humanoid robot, yaitu robot yang menyerupai manusia secara bentuk. Salah satu riset yang dilakukan adalah bagaimana membentuk formasi dari beberapa humanoid robot yang saling berkomunikasi dan menghindari halangan. 

Baca Juga:Parade Tauhid Ganti Acara Jadi ‘Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI’ITB dan Pemprov Jabar Jalin Kerjasama Wujudkan Kompor Induksi Hemat Energi

“Saat ini sedang dikembangkan kerjasama antara robot di darat dan robot di udara, di mana di atas robot adalah drone, dan drone tersebut akan take off, robot darat bergerak dan diikuti oleh drone dan selanjutnya bisa landing di atas robot darat. Tujuan dibuat kerjasama robot tersebut untuk memonitor wilayah yang terkontaminasi zat-zat berbahaya,” katanya.

Beberapa robot tersebut sudah dan sedang dikembangkan di STEI, FTMD, dan FTI. Salah satu penelitian robot di ITB melakukan riset robot insect untuk mata-mata (spy) yang dikerjasama dengan Badan Intelijen Negara (BIN).

Kendala dalam Pembuatan RobotSetiap robot harus memiliki power atau sumber tenaga untuk penggeraknya. Komponen yang digunakan adalah baterai. Komponen baterai tersebut, sebagian dikembangkan di ITB dan sebagian lagi menggunakan teknologi yang sudah ada di pasaran. “Beberapa sensor yang dipakai untuk robot tersebut ada yang dikembangkan sendiri di ITB dan juga memakai sensor yang sudah ada di pasar,” tambah Prof. Bambang.

0 Komentar