Pertama asal Cirebon, Yustissia Nurul Afia Terbangkan Pesawat Cessna 172

Pertama asal Cirebon, Yustissia Nurul Afia Terbangkan Pesawat Cessna 172
Yustissia Nurul Afia kini menjadi pilot maskapai Air Asia.FOTO:YUSTISSIA NURUL AFIA FOR RADAR CIREBON
0 Komentar

Ia menjelaskan, apa yang dialami, awalnya hanya ada dalam bayangan. Sebab saat masa pendidikan ground school siswa hanya belajar di dalam kelas. Beberapa hal yang dipelajari di antaranya mulai teori tentang sistem pesawat, radio telepon, navigasi pesawat, dan semua yang berhubungan dengan sitem penerbangan. Itu berlangsung selama dua bulan.

Dilanjutkan ujian teori di Kementerian Perhubungan. Yang tak kalah membuat jantung Tissia deg-degan adalah saat dirinya benar-benar mengendalikan peswat seorang diri. Tanpa instruktur. Dari lepas landas hingga kembali landing atau take off. Itu adalah momen first solo. Di mana semua pilot pernah merasakan tahapan ini. Dari seorang siswa yang benar-benar mengendalikan pesawat seorang diri.  “Jadi awalnya terbang sama istruktur. Kemudian landing. Nah pas itu instruktur nanya kamu siap nggak terbang solo. Siap capt. Terus instruktur turun dan saya terbang sendiri. Ok hati-hati ya. Terus saya kembali lepas landas,” ucapnya.

Dia mengaku saat terbang sendiri itu deg-degan. “Saya nggak berhenti zikir waktu itu. Karena ini terbang sendiri. Dan pas mau landing lebih deg-degan lagi. Takut pesawat rusak dan lain-lain. Campur aduk pokoknya. Apalagi saat itu orang tua saya lagi ada di situ pas jenguk. Tapi setelah berhasil, ketagihan. Jadinya mau lagi dan mau lagi,” ucapnya.

Baca Juga:Keseruan XPANDER Pinter Bener Family Festival Di Mitsubishi Teja BerlianPelantikan Dewan Pengawas KPK Bersamaan Pengambilan Sumpah Firli Bahuri Dkk

Total sejak awal menempuh pendidikan jurusan sekolah pilot dirinya telah membukukan 200 jam penerbangan. “Baru pas mau lulus sekitar akhir Januari 2019, saya mendaftar di maskapai Air Asia karena kebetulan pas membuka kesempatan,” tutur anak bungsu dari 5 bersaudara itu.

Setelah melalui proses dan tahapan seleksi ketat, Tissia pun dinyatakan diterima menjadi salah satu awak kokpit maskapai yang berpusat di Kuala Lumpur, Malaysia, tersebut. Kabar bahagia itu tiba pada Juli 2019.  Hingga akhir Oktober lalu, ia baru saja menyelesaikan tahapan rating atau penyesuain dari pesawat latih ke pesawat jet komersil.

Proses itu berhasil ia lalui dengan baik. Kini Tissia pun tengah menyiapkan diri untuk jadwal penerbangan perdananya pada Senin 11 November mendatang dengan menerbangkan jenis pesawat air bus. “Ini berkat doa orang tua dan dukungan kakak-kakak saya,” tandasnya. (day)

0 Komentar