Prabowo Subianto: Apa Hebatnya Menara Apartemen Real Estate yang Hebat Kalau Rakyat Tidak Bisa Makan?

Prabowo Subianto: Apa Hebatnya Menara Apartemen Real Estate yang Hebat Kalau Rakyat Tidak Bisa Makan?
Prabowo Subianto. Foto: Tangkapan layar video channel YouTube Kehutanan UGM
0 Komentar

YOGYAKARTA-Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berbicara mengenai ketahanan pangan di Rapat Senat Terbuka Dies Natalis ke-57 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Jumat (23/10/2020). Dia menilai pertahanan negara terancam apabila terjadi krisis pangan.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam Pidato Dies Natalies Fakultas Kehutanan UGM dengan judul ‘Dukungan Sektor Kehutanan untuk Kedaulatan Pangan Nasional’.

“Misal jumlah pertumbuhan penduduk semakin meningkat, sementara lahan pertanian malah menyusut karena masifnya alih fungsi lahan. Begitu banyak lahan pertanian berolah menjadi real estate. Pertanyaannya adalah apakah kita bisa makan semen? apakah kita bisa makan beton? Untuk apa menara-menara apartemen real estate yang hebat-hebat kalau rakyat tidak bisa makan?,” kata Prabowo yang disiarkan akun Youtube Kehutanan UGM, Jumat (23/10).

Baca Juga:Angin Puting Beliung Terjang 2 Desa di BekasiKPK Pastikan Dalami Temuan Mendagri Adanya Dugaan Anggaran Daerah Sebesar Rp 252 triliun

Prabowo menyatakan saat ini pemerintah Indonesia sedang menyiapkan langkah strategis untuk mengatasi krisis pangan nasional. Proyek lumbung pangan nasional yang dikerjakan di luar Jawa, menurut dia, diharapkan dapat menjadi sumber cadangan logistik strategis nasional untuk mencegah kekurangan pasokan pangan dalam negeri dan mengurangi impor.

“Pengembangan lumbung pangan food estate di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara, dan yang akan dilakukan di beberapa daerah lain yang saat ini disiapkan pemerintah patut disambut baik dan diberi dukungan. Terlebih inisiasi pencanangan lumbung pangan oleh Presiden Joko Widodo berangkat dari perspektif pertahanan,” pungkasnya.

Ia menerangkan sektor kehutanan mempunyai peranan yang sangat penting dalam ketahanan nasional. Kata dia, upaya pemenuhan kebutuhan pangan dan mewujudkan ketahanan pangan (food security), kemandirian pangan (food resilience) dan kedaulatan pangan (food sovereignty) harus menjadi tekad bersama untuk diwujudkan.

“Lebih jauh lagi kedaulatan pangan nasional harus didukung oleh semua pihak, didukung semua program terkait, didukung oleh sumber daya yang cukup, sumber daya manusia yang tangguh, serta dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi,” tandasnya.

Pidato Prabowo tersebut disampaikan dalam acara Dies Natalis ke-57 Fakultas Kehutananan UGM secara daring.

Peringatan Dies Natalis Fakultas Kehutanan UGM tahun ini menampilkan seri webinar ketahanan pangan dengan enam tema: Ketahanan Pangan dan Hutan, Kontribusi Paradigma Perhutanan Sosial untuk Kedaulatan Pangan Indonesia, Strategi Rehabilitas Lahan Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional, Mozaik Lanskap Berkelanjutan: Titik Temu Antara Deforestasi, Ketahanan Pangan dan Lingkungan Hidup, Politik di Balik Sawit Berkelanjutan: Antara Pasar, Pangan dan Hutan, dan Prospek Lahan Gambut sebagai Penyedia Kebutuhan Serat alam dan Pangan Nasional.

0 Komentar