Sapa Mentari Pagi dari Toroan, Air Terjun Cantik di Madura

Sapa Mentari Pagi dari Toroan, Air Terjun Cantik di Madura
Air Terjun Toroan Sampang. (Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura/bpwsm.go.id)
0 Komentar

Konon, Air Terjun Toroan ini dikeramatkan warga sekitar. Hal ini bermula karerna sebuah legenda pasanngan suami istri yang bernama Siti Fatimah dan Sayyid Abdurrahman yang lebih dikenal sebagai Birenggono yang tinggal di dusun Langgher Daya.

Pasangan ini awalnya adalah pasangan yang hidup bahagia dan rukun sampai suatu hari mereka berdua cekcok karena sang suami mencurigai istrinya berselingkuh dan begitu pula sebaliknya. Puncaknya, pasangan ini pun bersumpah di hadapan banyak orang.

Sang istri bersumpah jika ia terbukti tidak bersalah, maka kuburannya tidak akan hanyut dibawa air sungai dan banjir. Lalu, sang suami, Birenggono bersumpah ketika ia meninggal, jika tidak bersalah maka kuburannya akan mudah digali walau hanya menggunakan sebatang ranting.Suatu saat pasangan tersebut meninggal bersamaan dan dimakamkan oleh penduduk sesuai wasiat semasa mereka hidup.

Baca Juga:Jinyoung GOT7 Bintangi When My Love Blooms, Drama Korea yang Menguras EmosiDinyatakan Meninggal Dunia karena Terinfeksi Virus Corona, Wanita Ini Ternyata Masih Hidup

Ternyata benar, aliran sungai terbelah ketika melewati makam Siti Fatimah dan menjadi dua aliran menuju air laut. Kemudian air terjun tersebut dinamakan Air Terjun Toroan yang berasal dari kata toron (toron dalam bahasa Madura berarti turun). Makam Siti Fatimah kemudian oleh masyarakat dinamakan ‘Asta Buju’ Penyppen’.Begitu juga dengan Birenggono, makamnya mudah digali dengan menggunakan ranting pohon jarak. Makam Birenggono ini kemudian dinamai Asta Kam Tenggi yang artinya makam di tempat yang tinggi.

Makam Siti Fatimah berada di Desa Ketapang Daya, Kecamatan Ketapang, sedangkan makam Birenggono berada di Desa Ketapang Timur, Kecamatan Ketapang. Pengunjung tidak disarankan berenang di tempat ini karena terdapat palung yang sangat dalam.

Kabarnya, air terjun ini pernah memakan korban karena ketidakhati-hatian pengunjung saat berkunjung dan terperosok dalam palung yang berada dekat dengan air terjun.

Selain itu, tidak terdapat tempat bagi pengunjung untuk mengganti baju atau membilas tubuh dan dipenuhi batu karang. Jika ingin merasakan kesegaran air terjun ini, pengunjung dapat mandi di kolam alami yang berada di bawahnya dan akan lebih aman jika menikmati keindahan air terjun Toroan dari tempat yang disediakan.

Pengunjung tidak dikenakan biaya ketika memasuki air terjun ini. Mereka hanya perlu membayar biaya parkir sebesar Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu untuk kendaraan bermotor sebagai jaminan keamanan kendaraan.

0 Komentar