Singgung Mafia Alat Kesehatan, Erick Thohir Ungkap 90 Persen Bahan Baku Obat Masih Impor

Singgung Mafia Alat Kesehatan, Erick Thohir Ungkap 90 Persen Bahan Baku Obat Masih Impor
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) meninjau ruang modular di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
0 Komentar

JAKARTA-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyinggung soal mafia alat kesehatan yang berpeluang memanfaatkan kondisi sulit di tengah pandemi covid-19 ini. Oleh karena itu, Kementerian BUMN akan menjadi pihak yang terdepan melawan praktik tersebut dengan menyinergikan BUMN agar bisa memproduksi alkes dan bahan bakunya. “Saya mohon maaf kalau menyinggung beberapa pihak. Janganlah negara kita yang besar ini selalu terjebak praktik-praktik yang kotor sehingga–tadi–alat kesehatan mesti impor, bahan baku mesti impor,” kata Erick melalui live streaming di akun Instagram miliknya, Kamis, 16 April 2020. 

Erick menerangkan 90% alat kesehatan dan bahan baku obat masih diimpor dari luar negeri. Oleh karenanya, peluang mafia bergelayutan di importasi alat kesehatan ini besar.

“Kalau kita tidak gotong-royong, tidak bangun bangsa kita dengan diri sendiri, memang bangsa lain peduli? Kita yang harus peduli pada bangsa kita. Jangan semua ujung-ujungnya duit terus, dagang terus, akhirnya kita terjebak short term policy. (Impor alat kesehatan) Didominasi mafia, trader-trader itu, kita harus lawan dan ini Pak Jokowi punya keberpihakan itu,” tambahnya.

Baca Juga:2 Bulan di Atas Kapal, 382 Pengungsi Muslim Rohingya Diselamatkan dari LautDonald Trump Bakal Buktikan Virus Corona dari Laboratorium Wuhan China

Ia pun mengajak semua pihak untuk berani membongkar dan melawan pihak-pihak yang mencoba menghalang-halangi dan tidak menginginkan Indonesia memiliki kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan alat-alat kesehatan dan farmasi.

“Saya minta tolong. Jadi ini bukan eranya saling menyalahkan, tapi eranya gotong-royong. Memang tidak mudah membangun industri nasional tapi mustinya kita bisa,” ujarnya memotivasi.

Erick pun ingin membangun kemandirian industri alat kesehatan nasional, dengan mensinergikan para penemu ventilator  okal dengan BUMN-BUMN industri pertahanan dalam rangka menanggulangi pandemi Covid-19.

“Saya berharap, kami di Kementerian BUMN terus bersinergi dengan segala Kementerian, kita tidak punya ego sektoral. Dan hari ini, mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh para penemu ventilator lokal akan kita sinergikan dengan industri pertahanan kita,” tandasnya. (*)

0 Komentar