JAKARTA-Salah satu gaya hidup yang bisa meningkatkan risiko penularan Covid-19 adalah merokok. Faktanya bahwa Covid-19 adalah penyakit yang menyerang paru-paru dan merokok merusak fungsi paru-paru dan menurunkan kekebalan tubuh.
Saat perokok terinfeksi Covid-19, lebih susah memerangi virus ini. Bukti-bukti yang ada saat ini menunjukkan bahwa perokok memiliki tingkat kematian dan keparahan yang lebih tinggi dibanding pasien Covid-19 yang bukan perokok.
Pemerintah lokal di Galicia, wilayah Spanyol bagian utara, mengeluarkan larangan merokok di bar, restoran dan tempat umum lainnya, sejak 12 Agustus 2020.
Baca Juga:Istri Raja Malaysia Marah, Foto Raja Malaysia Dihina Akun Instagram @bukan_bangjagoIswami Indonesia Desak Polri dan Polis Diraja Malaysia Usut Pemilik Akun Instagram Penghina Raja Malaysia
Larangan serupa pun dikeluarkan oleh otoritas lokal di salah satu kawasan wisata Spanyol lainnya, Kepulauan Canary. Larangan itu keluar karena ada kekahwatiran bahwa merokok bisa meningkatkan risiko penularan virus corona (Covid-19).
Keputusan pemerintah lokal di Galicia dan Kepulauan Canary didasarkan pada rekomendasi sejumlah ahli dan hasil sebuah riset Kementerian Kesehatan Spanyol yang terbit pada Juli 2020. Riset tersebut menyimpulkan bahwa risiko penularan Covid-19 meningkat sebab ada kemungkinan droplet menyebar dari mulut para perokok positif corona melalui asap yang mereka hembuskan, demikian dilansir BBC.
https://twitter.com/YorkPolSoc/status/1294235340253868034?s=20
Selama ini, diyakini bahwa penularan virus COVID-19 dapat terjadi melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Air liur, dan tetesan saluran pernapasan yang keluar melalui hidung orang yang terinfeksi Covid-19 dapat menjadi medium virus masuk ke dalam tubuh orang yang sehat.
Lantas, bagaimana dengan asap rokok? Apakah COVID-19 bisa menular melalui asap rokok orang yang terinfeksi?
Mengutip laporan di laman Health, hal itu memang bisa saja terjadi. Partikel-partikel kecil sekresi hasil pernapasan, baik lewat mulut maupun hidung, dapat terbang ke udara saat orang berbicara, bernyanyi, atau menghembuskan asap rokok.
https://twitter.com/PANTHR4/status/1293088020762103813?s=20
Jika partikel tersebut mengandung virus maka ia dapat ditularkan saat proses aerosolisasi, yakni ketika virus berada di udara dalam jangka waktu lama. Hal ini dijelaskan oleh ahli paru di St. Jude Medical Center di Fullerton, California, AS, Julie Lyou.