“Saya melalui telepon, saya sampaikan, Pak Harto, saya butuh masukan, Pak Harto lengser, saya mau tahu, data-data yang detail.”
“Kalau Anda gubernur digantikan orang lain, ada timbang terima, walau upacara tidak dibacakan, tapi ada bahan-bahannya,” katanya.
BJ Habibie menyatakan, dirinya adalah seorang manusia, sehingga dia berharap, tidak diperlakukan seperti itu oleh Presiden Soeharto, yang memutus hubungan.
Baca Juga:Detik-Detik Menegangkan, Cerita Harmoko Saat Habibie Jelang 21 Mei 1998Sebelum Terpilih Jadi Ketua KPK, Firli Klarifikasi Soal Pertemuannya dengan TGB
Justru, kata BJ Habibie, Soeharto tegas menjawabnya agar tidak ada hubungan atau pertemuan antara BJ Habibie dan Soeharto.
BJ Habibie bertanya, mengapa demikian?
“Merugikan kita,” kata Soeharto tegas.
Menurut penafsiran BJ Habibie, merugikan kita itu bukan merugikan Soeharto dan BJ Habibie.
“Bukan merugikan Pak Harto dan Habibie, kita ini kita bangsa Indonesia karena saya kenal Pak Harto,” katanya.
Terkait dengan apa ruginya jika dua pemimpin itu bertemu dan menghapus banyak spekulasi yang berkembang.
“Ruginya karena diadu domba.”
“Dia kan orang yang sangat bijaksana dan tahu lapangan, lebih tahu dari Habibie.”
BJ Habibie kemudian mengungkapkan pesan Soeharto kepada dirinya.
“Begini, kamu selesaikan masalah-masalah yang kamu hadapi.”
“Saya jadi emosional, saya mengatakan, Pak Harto, yang benar saja dong, saya juga manusia, punya perasaan, mengapa saya tidak bisa bertemu dengan Pak Harto,” katanya.
Namun, BJ Habibie sudah tahu, keluhannya itu tidak akan mengubah sosok Soeharto yang dikenal tegas dan pantang mundur.
“Kemudian, dia bilang, Habibie, saya tahu, kamu anak yang soleh.”
“Kamu, solat 5 kali sehari, saya juga.”
Baca Juga:Suara Tertinggi, Firli Bahuri Jadi Ketua KPKHabibie Sosok Penting di Balik Lahirnya Telkomsel
“Tapi, kamu harus tahu 1, tiap kali, saya solat, Habibie,” kata Soeharto.
“Saya doa untuk kamu, supaya kamu selamat dan sukses.”
BJ Habibie kehabisan kata-kata saat mendapatkan pernyataan tersebut.
“Laksanakan tugasmu,” kata Soeharto pada BJ Habibie terakhir kali mereka berhubungan dan tidak pernah bertemu lagi, sejak itu. (*)