Pada awal Januari 1965, Oltmans kembali ke rumahnya di Long Island. Dia kemudian menemui Zairin Zain, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, yang memberitahukan sesuatu yang mencemaskan bahwa Oltmans juga jadi target.
“Verrips sudah mati, memang benar, tetapi Angkatan Bersenjata Indonesia berniat hendak menghabisi saya juga,” kata Oltmans. Namun, tidak jadi karena “pertemuan saya dengan Parman ternyata berlangsung sangat memuaskan, dan rupanya sang jenderal telah memberi tahu kawan-kawannya di Jakarta, bahwa dia tidak merasakan perlunya membunuh saya.”
Oltmans kemudian terkejut karena Parman menjadi salah satu jenderal yang dibunuh dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965. Oltmans sendiri berumur panjang dan menulis banyak buku tentang perjalanan kariernya sebagai wartawan meliput politik dunia. Dia meninggal pada 30 September 2004.
Baca Juga:Lambang Ini Selalu Bikin TegangPalu Arit, Lambang Keramat Soviet
“Saya tidak dapat membuktikannya,” kata Oltmans, “meskipun telah berbicara panjang lebar dengan Jenderal Parman, apakah dia terlibat atau tidak dalam pelenyapan mantan agen CIA, Werner Verrips.” (“)