Istilah “Palu dan Arit” masih digunakan untuk menamai banyak permukiman, desa, dan peron kereta di wilayah Rusia, Ukraina, Belarus, dan Kazakhstan hingga saat ini.
Salah satu pabrik baja dan metalurgi di Moskow yang sebelum revolusi dimiliki oleh saudagar asal Prancis Jules Goujon, dinamai ulang menjadi “Palu dan Arit”. Bahkan dulu ada sebuah medali emas khusus yang disebut “Palu dan Arit” yang dirancang oleh arsitek dan desainer pribadi Stalin, Miron Merzhanov. Medali ini diberikan kepada para pekerja dan ksatria sosialis dari Ordo Lenin dan dianggap sebagai medali tertinggi Uni Soviet. Medali ini telah diberikan kepada 19.000 orang.
Sulit untuk mengatakan makna apa yang Kamzolkin maksud dengan lambang tersebut, apakah ia semata-mata melaksanakan tugas untuk membuat gambar bagi persatuan petani dan pekerja, atau ia menyisipkan sikapnya terhadap kekuatan revolusioner dengan memilih simbol untuk kematian, perang, dan kemenangan kekuatan jahat.
Baca Juga:Gubernur Sumbar: Butuh Rp 4,5 Miliar Untuk Pulangkan 900 Urang Awak dari WamenaBeredar Foto 2 Pegawai KPK di Kerumunan Massa Aksi Tolak UU RKUHP
Filsuf Rusia Alexey Losev menilai emblem tersebut merupakan simbol yang menggerakkan massa. “Itu bukan sekadar simbol, melainkan sebuah prinsip konstruktif-teknis bagi tindakan dan kemauan manusia. Di sini kita melihat simbol persatuan pekerja dan petani, simbol negara Soviet,” tutur Losev.
Cendekiawan dan sejarawan terkenal Yuri Gauthier menulis dalam catatan hariannya pada 1921, “Suasana tegang telah meliputi Moskow selama beberapa hari. Bagaimana akhirnya? Jawabannya ada dalam kata-kata “palu arit” yang dibaca terbalik!” Dalam bahasa Rusia, jika dibalik kata-kata itu terdengar seperti “kekuasaan” (kata molot [palu] dan serp [arit] jika dibalik menjadi kata prestolom yang secara harfiah berarti kekuasaan), demikianlah cara penduduk Moskow menggambarkan metode diktatorial kaum Bolshevik. (*)