Pelaku, yang belakangan diketahui bernama Syahril Alamsyah, langsung ditangkap dan dibawa ke Polsek Menes. Polisi juga menangkap Fitri Andriana, istri Syahril.
“Kedua tersangka menggunakan sajam (senjata tajam) berjenis gunting. Pak Menteri hanya mengalami luka goresan di perut bagian bawah,” Tomsi menerangkan.
Wiranto dilarikan ke Klinik Menes Medical Center dan sampai pukul 11.55. Lima menit kemudian Wiranto dialihkan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang. Direktur Utama RSUD Berkah menyatakan Wiranto ditusuk di dua titik.
Baca Juga:Usai Operasi, Wiranto Masih LemasPenusukan Wiranto, Aksi Balas Dendam ISIS, JAD dan Abu Zee?
RSUD juga merawat tiga orang yang juga terkena tusukan, yakni ajudan Wiranto, Kapolsek Menes, dan seorang pegawai kampus.
Usai penanganan awal, Wiranto dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, menggunakan helikopter. Dia sampai pukul 14.45 dan langsung dioperasi.
Sejumlah pejabat datang menjenguk, termasuk Jokowi. Selain mendoakan agar pembantunya cepat sembuh, Jokowi juga bilang sudah memerintahkan bawahannya untuk mengusut kasus ini sampai tuntas.
“Saya langsung perintahkan kepada Kapolri, kepada Kabin, didukung oleh TNI, untuk mengusut tuntas, dan sekali lagi, mengusut tuntas, dan menindak tegas [pelakunya],” kata Jokowi.
Aparat bergerak cepat menyelidiki latar belakang pelaku penusukan. Diberitakan Antara, polisi, TNI, dan pemerintah setempat memeriksa kakak ipar Syahril bernama Trisna. Pemeriksaan dilakukan di rumah Trisna di Jalan Alfakah V, Desa Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Medan.
Kepala BIN Budi Gunawan mengatakan para pelaku masih terkait dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Sebelum peristiwa penusukan Wiranto, Tim Densus 88 menangkap sembilan terduga teroris anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Bekasi, Jawa Barat dan Jakarta, Senin (23/9/2019).
Baca Juga:2 OTK Serang Wiranto, Polisi Sebut ISISPerut Diperban, Pelaku Penusukan Wiranto Diamankan
Salah satunya AZ yang ditangkap di Jalan Raya Sumber Jaya, Tambun Selatan, Bekasi, Senin (23/9/2019) pukul 05.45 WIB.
Kemudian, polisi menemukan sejumlah bahan peledak dari tersangka yang diduga akan digunakan dalam aksi.
Selanjutnya, Densus 88 juga mengamankan polwan yang bertugas di Polda Maluku Utara, NOS di Yogyakarta pada akhir September 2019.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menerangkan Bripda NOS telah dipecat dari institusi Polri, menyusul NOS yang terdeteksi terpengaruh kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).