Kemudian, satu lakban bening, satu kartu keluarga atas nama Noval, satu buku “Tiada Khilafah Tanpa Tauhid dan Jihad, satu plastik tatitis kecil warna putih, data khilafatul muslimin, dan satu logo bordir kilafatul muslimin.
Penggeledahan dilakukan disaksikan Ketua RW setempat Kanin dan Ketua RT, Ahmad Qurtubi.
Di Indramayu, terkait dengan penangkapan terduga teroris di Bekasi, termasuk peristiwa penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto.
Baca Juga:Usai Operasi, Wiranto Masih LemasPenusukan Wiranto, Aksi Balas Dendam ISIS, JAD dan Abu Zee?
Densus 88 Anti Teror menggeledah salah satu kios di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Lemah Mekar, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, sekitar pukul 22.00 WIB, Minggu (13/10).
Penggeledahan ini menyusul penangkapan RF (24 tahun), salah satu terduga teroris JAD (Jamaah Ansharut Daulah). Pria kelahiran Cirebon itu diketahui belum lama singgah di Kabupaten Indramayu.
https://www.radarcirebon.com/penggeledahan-indramayu-juga-terkait-terduga-teroris-cirebon.html
Bahkan, RF tergabung dalam satu grup WhatsApp dengan AZ terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Bekasi, serta dengan pelaku penusukan Menkopolhukam Wiranto di Pandeglang.
“Yang bersangkutan memang masih tergabung dalam grup pesan WhatsApp yang sama dengan AZ maupun pelaku penusukan Bapak Wiranto di Pandeglang,” terang Kapolres Indramayu AKBP M.Yoris M.Y Marzuki, melalui Wakapolres Indramayu Kompol Fajar Widyadharma, Minggu (13/10).
Di Cirebon, Tim Densus 88 Antiteror Polri juga menangkap seorang terduga teroris berinisial B (33), pada Minggu (13/10/2019) malam. B diamankan di kediaman rumah mertuanya, di RT 01/RW 03, Kelurahan Panjunan, Kota Cirebon, Jawa Barat.
http://www.radarcirebon.com/kronologi-penangkapan-terduga-teroris-cirebon.html
Dari serangkaian penangkapan terduga teroris di sejumlah daerah, nama Jamaah Ansharut Daulah (JAD) kembali melambung pasca-aksi Syahril Alamsyah alias Abu Rara yang menusuk Menko Polhukam Jenderal (pur.) Wiranto saat kunjungan kerja di Pandeglang, Banten Kamis (10/10/2019) lalu.
JAD adalah sel teror yang paling aktif dan saat ini mewarnai hampir seluruh aksi dan persiapan teror di Indonesia. Kelompok ini “diproklamirkan” pada sekitar Oktober 2014 oleh Aman Abdurrahman yang saat itu mendekam di Lapas Kembang Kuning, Nusakambangan.
Baca Juga:2 OTK Serang Wiranto, Polisi Sebut ISISPerut Diperban, Pelaku Penusukan Wiranto Diamankan
Aman saat itu mendekam di penjara karena menjalani masa hukuman karena berpartisipasi dalam latihan para militer yang digelar di Jantho, Aceh. Itu adalah masa pemidanaan kedua yang dia jalani setelah dia sempat dipidana pada tahun 2004 karena merakit bom di Cimanggis, Depok.