Tito juga menekankan peran polwan dalam menjalankan program Promoter. Menurut dia, polwan yang rnisbi resisten dari budaya koruptif, bisa mengambil simpatik masyarakat dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri.
Selama masa kepemimpinannya, Polri juga giat mempopulerkan program Promoter melalui kegiatan Festival Film Polisi serta “menelurkan” dua film terkait sepak terjang Polri.
Film “22 Menit” mengisahkan perjuangan para anggota Kepolisian dalam menaklukkan serangan teror Bom Thamrin. Di film tersebut, Tito dan istrinya ikut berperan sebagai figuran.
Baca Juga:Wishnutama, dari Pengarah Kreatif Asian Games 2018 Jadi Calon Menteri Kabinet Kerja Jilid IIDari Go-Jek Hingga Calon Menteri, Ini Profil Nadiem Makarim
Sementara di film “Pohon Terkenal”, Polri berupaya mengisahkan kehidupan taruna-taruni yang mengikuti pendidikan di Akademi Kepolisian.
Kadivhumas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal yang mendampingi Kapolri Tito saat dipanggil Presiden Jokowi, hari ini, mengatakan bahwa ia tidak bisa memastikan isi pertemuan antara presiden dengan Kapolri.
Namun demikian, Iqbal tidak menampik kemungkinan pimpinannya digeser untuk menempati jabatan tertentu di Kabinet Jokowi.
“Pertemuan satu jam. Saya tidak masuk (ke ruangan). Kemungkinan untuk penempatan jabatan baru,” ucap Iqbal.
Hari ini, Presiden Jokowi diketahui memanggil sejumlah tokoh jelang pengumuman susunan kabinet pada Rabu (23/10).
Selain Tito, tokoh-tokoh yang hadir ke Istana hari ini antara lain mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu, eks-CEO Gojek Nadiem Makarim, pendiri NET TV Wishnutama, mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Erick Thohir, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Waketum Partai Gerindra Edhy Prabowo, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Siapa saja yang akhirnya akan menjadi anggota kabinet di pemerintahan Jokowi periode kedua, tunggu saja hari Rabu nanti. (Antara)