Kalkulasi itu mempertimbangkan sejumlah hal, termasuk volume kubah lava Merapi yang belum mengalami peningkatan signifikan. “Volume kubah lava Merapi sebesar 416.000 meter kubik berdasarkan data drone 30 Oktober 2019,” ujar Hanik.
Oleh karena itu, status Merapi masih sama dengan sebelumnya, yakni Waspada. Selain itu, zona bahaya yang ditetapkan BPPTKG juga masih sama, radius 3 km dari puncak. Masyarakat dilarang beraktivitas dalam zona bahaya itu. Namun, masyarakat di luar radius 3 km tetap bisa beraktivitas seperti biasa.
Sesudah terjadi awan panas letusan pada Sabtu pagi, aktivitas masyarakat di sekitar lereng Merapi masih berlangsung normal. Walaupun sempat ada hujan abu tipis di beberapa wilayah lereng Merapi, masyarakat tidak mengalami kepanikan.
Baca Juga:Kasus Suap Pengaturan Proyek Pemkab, KPK Panggil Sekda Indramayu Rinto WaluyoPrajurit TNI Manfaatkan Lahan Kosong Jadi Kebun Sayur di Perbatasan RI-Papua Nugini
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Jateng, Bambang Sinungharjo, mengatakan, aktivitas warga di lereng Merapi di Boyolali berlangsung seperti biasa. Bambang mengakui, sempat ada hujan abu tipis pada Sabtu pagi di wilayah lereng Merapi di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali. Namun, hujan abu yang terjadi itu memiliki intensitas yang tipis sehingga tak mengganggu kegiatan masyarakat.
Bambang menyatakan, sesudah terjadinya hujan abu, petugas BPBD Boyolali berangkat ke lokasi untuk membagikan masker pada masyarakat. “Kami hanya membagikan masker, tapi aktivitas masyarakat tetap normal,” ujar Bambang.
Di wilayah lereng Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, aktivitas warga juga normal meskipun hujan abu sempat terjadi. Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Magelang Didik Wahyu Nugroho mengatakan, dampak hujan abu dirasakan di dua desa di Magelang, yakni Desa Babadan, Kecamatan Dukun, dan Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan.
Sementara itu, di wilayah lereng Merapi di Kabupaten Sleman, DIY, tidak dilaporkan terjadinya hujan abu. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan menyatakan, situasi lereng Merapi di Sleman masih aman. Makwan meminta masyarakat untuk mengikuti rekomendasi yang sudah disampaikan oleh BPPTKG.
“Jangan sampai termakan kabar bohong. Segala informasi harus dicari dari sumber yang bisa dipertanggung jawabkan,” ujar dia. (*)