BANDUNG-Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, dirinya optimis pelaksanaan Pilkada Serentak tahun 2020 akan berjalan kondusif, aman dan demokratis. Menurutnya, Jawa Barat sudah sangat berpengalaman di pilkada-pilkada sebelumnya
“Jabar ini aman, kondusif. Pileg dan Pilpres kan tidak ada kerusuhan, tidak ada peluru lepas, tidak ada bangunan yang dirusak dan dibakar. Di tempat lain ada di kita enggak ada. Ini menandakan Jabar senang pada demokrasi. Tingkat partisipasinya juga tinggi,” ucap Emil, sapaan akrabnya, Rabu (20/11).
Disamping itu, Emil juga menyoroti soal tidak konsistennya sistem demokrasi di Indonesia yang sering berubah-ubah. Hal ini sebagai respon Emil terhadap wacana Menteri Dalam Negeri yang akan kembali merevisi undang-undang pemilu yang baru saja dilakukan.
Baca Juga:Ada Apa Dengan TNI?Kopilot Wings Air Gantung Diri, Begini Reaksi Lion Air Group
Pemilu Serentak tahun 2019 kemarin, terlalu banyak memakan korban. Alasan itulah yang menjadi wacana perubahan sistem pemilihan pada pemilu tahun 2024 mendatang.
“Demokrasi kita ini kan masih muda, belum berabad-abad seperti Amerika. Kita setelah rezim otoriter yaitu tahun 98 sampai sekarang menggunakan sistem demokrasi, maka menemukan sistem yang ideal itu menurut saya masih dalam proses pencarian. Tiap lima tahun berganti. Kemarin serentak ada korban kan, diwacanakan tidak serentak seperti 2019 itu menandakan bentuknya belum ketemu,” paparnya.
Sehingga, apapun nanti aturan atau undang-undang pemilu yang akan disahkan, bisa memberikan manfaat untuk masyarakat. Karena hasil dari pemilu, akan menentukan nasib bangsa dan negara.
“Saya hanya berdoa, apapun yang disepakati tolong itu merupakan hasil ijtihad, hasil sebuah riset yang paling sedikit mudaratnya, kalau perfect mah mungkin susah,” tandasnya. (rmol)