BANJARNEGARA – Tawon ndas atau tawon vespa akhir-akhir ini meneror warga Banjarnegara. Sehingga sejumlah warga harus opname di rumah sakit karena disengat tawon berwarna hitam dengan gelang berwarna kuning/orange ini.
Kasat Pol PP Banjarnegara Esti Widodo mengatakan akhir-akhir ini banyak laporan masuk terkait serangan tawon ndas di beberapa tempat. Terutama setelah jatuhnya korban jiwa akibat serangan tawon ndas di Klaten.
“Di Kalikidang Perja sampai banyak korban dan opname di RS Emmanuel. Termasuk yang di Wanadadi Kauman sampai dua tukang yang lagi bikin rumah diliburkan karena sakit dientup tawon,” jelasnya kepada radarbanyumas, Jumat (29/11).
Baca Juga:Parah! Menteri Kehakiman Norwegia Bilang Bakar Alquran Bagian dari KebebasanAwal Desember: Tol Cipali Kembali Makan Korban Minibus Vs Truk, 6 Tewas
Selain itu, tawon dengan nama latin Vespa affinis ini juga menyengat siswa SMK HKTI 1 Klampok saat sedang tes semeseteran. Siswa harus diopname karena disengat tawon tersebut. Warga yang diserang umumnya tidak sengaja mengganggu keberadaan tawon.
“Karena sarangnya kan di atap rumah, mungkin tawonnya sedang terbang tiba-tiba menyengat,” jelasnya.
Esti mengatakan serangan tawon ndas di berbagai tempat ini membuat warga takut. Tak hanya laporan terkait warga yang disengat, warga juga melaporkan keberadaan sarang tawon ndas di sekitar mereka.
“Sudah dua malam berturut-turut tim Damkar Banjarnegara mengevakuasi sarang tawon di sejumlah tempat. Di Pucang, di Klampok dan Argasoka. Alhamdulillah sarang tawon bisa dievakuasi dnegan baik,” tukasnya.
Esti mengatakan evakuasi sarang tawon dilakukan pada malam hari. Sebab pada malam hari, tawon sedang masuk ke sarang.
“Kalau siang berbahaya. Kalau malam kan masuk sarang, jadi tinggal lubangnya ditutup pakai kain yang disiram bensin atau pestisida tawonnya akan mati,” jelasnya.
Sehingga tidak membahayakan. Kalaupun ada tawon yang kabur, akan dibakar menggunakan alat khusus. (drn)