Mampu mengatasi soal Freeport akan mudah bagi Jonan untuk membuang permainan di Garuda.
Misalnya soal patgulipat dalam pembelian pesawat. Yang melibatkan institusi keuangan internasional. Yang sulit dideteksi dari dalam negeri.
Sebagai orang yang aslinya ‘orang keuangan’ Jonan tahu semua permainan seperti itu. Dan tahu bagaimana menyingkirkannya –kadang dengan agak kasar.
Bagaimana dengan Bu Susi?
Baca Juga:Jejak Transaksi Mengejutkan, Ada Kepala Daerah Simpan Duit Rp 50 Miliar di Kasino?Rendahnya Minat Pria di Australia untuk Jadi Guru
Saya kurang yakin beliau mau. Beliau –rasanya– agak sewot dua tahun terakhir. Dan tambah sewot lagi setelah tidak jadi menteri –soal benih lobster yang dulu dia larang keras untuk diekspor itu.
Belum lagi dia harus memajukan kembali Susi Air –miliknya sendiri. Yang selama lima tahun terakhir tidak dia urusi.
Maka mungkin bukan Bu Susi yang jadi Dirut Garuda –meski mungkin juga bukan Jonan.
Dua-duanya orang hebat. Dua-duanya juga jago dalam mengelola perusahaan.
Jonan terbukti di kereta api. Susi di penerbangan.
Dua-duanya juga hebat dalam menghemat biaya.
Sama-sama keras dalam bersikap.
Siapa pun yang dipilih nanti Garuda akan selamat.
Saya sering naik Susi Air milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu.
Saya tahu bagaimana dia sendiri merangkap menjadi pramugari.
Dulu.
Bagaimana pula pilotnya ikut membersihkan pesawat.
Sampai sekarang.
Saya juga tahu sendiri bagaimana Jonan tidur di kereta api ekonomi. Agar pengawasan programnya terkontrol tuntas sampai ke bawah.
Eric Thohir tidak hanya jeli dalam mencari calon. Tapi juga punya jiwa ‘sampai hati’.
Di situlah kelebihan Eric –dan di situ itu kelemahan saya. Saya sering punya sikap tidak sampai hati.
Baca Juga:Polisi Amankan 3 Wanita Pelaku Video Shalat Sambil DiskoDirut Krakatau Steel: Industri Baja Lokal Bakal Mati
Misalnya: saya tidak akan sampai hati menawarkan jabatan Dirut BUMN kepada bekas menteri.
Saya tidak akan sampai hati ‘menurunkan’ pangkat seperti itu.
Kalau pun sampai hati paling terbatas hanya untuk empat BUMN: Pertamina, PLN, Bank BRI, dan Bank Mandiri.
Tidak akan sampai ke tingkat Garuda Indonesia. Bukan saja skala usahanya jauh di bawah yang empat itu. Juga persoalannya sangat berat.
Kok sudah jadi menteri masih disuruh menanggung beban begitu berat.