Fuad Bawazier juga meminta Akbar Tandjung memberikan seluruh informasi perkembangan situasi di dalam gedung Senayan, melalui Anas Urbaningrum selaku kurir untuk bahan pertimbangan operasi di lapangan.
Akbar Tandjung selaku Ketua Umum Partai Golkar merupakan aktivis senior HMI yang memiliki pengaruh kuat. Sedangkan, Fuad Bawazier adalah Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).
Dengan demikian, Virdika menyebutkan bahwa koneksi eks-Orde Baru dan HMI memiliki peran penting dalam rencana dan strategi pelengseran Gus Dur.
Baca Juga:BMKG Prediksi Potensi Hujan Ekstrem Sepekan ke DepanBMKG Deteksi 2 Bibit Siklon Tropis di di Wilayah Selatan Indonesia
“Mereka merancang itu, bukan cuma di elite politik, maksudnya bukan cuma di DPR, tapi juga bagaimana di mahasiswa, karena mereka sebut saja sebenarnya dokumen ini adalah dokumen Golkar dan HMI Connection,” katanya.
Tak tanggung-tanggung, dalam dokumen tersebut terungkap, Fuad Bawazier menyiapkan dana Rp 4 Triliun, termasuk untuk memobiliasi demo mahasiswa, menciptakan instabilitas, dan menyiapkan bom-bom kerusuhan untuk melengserkan Gus Dur.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada jawaban dari nama-nama yang disebut untuk menjawab tudingan dibalik lengsernya Gus Dur dari kursi Presiden. (*)