JAKARTA-Kapal Motor (KM) Panji Saputra jenis Avtur milik TNI di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, hilang kontak di perairan Maluku.
Kapal kayu bermuatan sekitar 25 Drum Bahan Bakar Minyak (BMM) itu bertolak dari pelabuhan Slamet Riyadi Ambon, pada Selasa (7/1) dan diperkiran tiba pada Sabtu (11/1) di pelabuhan Saumlaki. Namun hingga kini kapal tersebut tidak diketahui keberadaannya.
Kepala Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ambon, Muslimin, mengatakan hingga hari ini terhitung sudah tujuh hari KM Panji Saputra belum tiba.“Sudah tujuh hari kapal Panji Saputra belum tiba di Saumlaki,” ujar Muslimin, Sabtu (18/1).
Baca Juga:Bongkar Kasus Jiwasraya-Asabri, Erick Thohir DiancamSetelah 72 Tahun Merdeka, Indonesia Punya Kapal Ocean Going
KM Panji Saputra memiliki panjang 10 meter dan lebar 2 meter berwarna hijau tua, membawa puluhan drum BMM jenis Avtur milik TNI dan dikawal dua orang personel anggota TNI masing-masing Serda Aswadin Ali dan Pratu Midun serta 4 anak buah kapal.
“Diduga dihantam ombak akibat cuaca buruk masih tinggi di perairan Maluku,” lanjut Muslimin.
Muslimin mengaku sudah berkoordinasi dengan Pos Sar Banda, Tual dan Saumlaki, serta potensi Sar di seluruh pangkalan terdekat agar mengirim personil untuk menyasar lokasi titik hilangnya Kapal.
Ia juga membangun komunikasi dengan kapal-kapal yang melintasi perairan tersebut, apabila melihat atau menemukan tanda-tanda keberadaan kapal Panji Saputra beserta awaknya.
“Hingga saat ini belum ada komunikasi keberadaan kapal, tetapi Basarnas terus melakukan pencarian,” jelasnya.
Kapendam XVI Patimura Kolonel Inf Jansen Simanjuntak membenarkan bahwa puluhan BMM jenis Avtur yang diangkut KM Panji Saputra adalah milik Kodam XVI Pattimura. BBM tersebut akan digunakan pesawat Panglima Kodam Pattimura untuk melakukan peninjauan melalui udara ke pos-pos di wilayah perbatasan Maluku.
“Iya benar BBM itu milik TNI untuk pesawat atau helikopter panglima Kodam di Saumlaki,” kata Jansen, Sabtu (18/1). (rmol)