NAKHON RATCHASIMA-Seorang anggota pasukan keamanan Thailand tewas pada Minggu pagi (9/2/2020) saat menghentikan seorang tentara yang bersembunyi di sebuah pusat perbelanjaan setelah mengamuk melakukan penembakan. Hal ini menjadikan total korban tewas akibat insiden tersebut menjadi 21. Demikian diungkapkan Menteri Kesehatan Thailand.
Pembunuhan dimulai sekitar pukul 15.00 waktu setempat pada Sabtu (/2/2020) ketika seorang tentara melepaskan tembakan di sebuah rumah sebelum pindah ke kamp militer dan kemudian ke mal di Nakhon Ratchasima di timur laut Thailand. Pelaku juga sempat memposting pesan di Facebook sebelum melakukan penembakan.
Pada Minggu pagi, baku tembak kembali meletus di mal ketika pasukan keamanan berusaha mengusir tentara itu, yang diidentifikasi oleh polisi sebagai Jakrapanth Thomma (32).
Baca Juga:Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat: Indonesia Berpotensi Pecah Seperti Uni SovietPuluhan Peserta CPNS Bawa Jimat dari Kertas Bertuliskan Huruf Arab hingga Pasir Dibungkus Kain Putih
Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul mengatakan kepada wartawan di tempat kejadian bahwa satu anggota pasukan keamanan tewas dan dua lainnya cedera dalam serangan itu.
“Kami melakukan yang terbaik. Anda dapat melihat bahwa semua pejabat senior pemerintah telah ditugaskan di sini,” kata Anutin kepada wartawan. “Semua langkah sedang diambil dengan tindakan pencegahan sehingga kita dapat meminimalkan kerusakan sebanyak yang kita bisa.”
Dia akan menjawab pertanyaan tentang operasi keamanan atau jumlah orang yang mungkin ada di dalam.
Polisi menutup jalan-jalan di sekitar mal dan menjaga jurnalis di belakang penjagaan keamanan. Seorang perwira militer mengatakan pria bersenjata itu bersembunyi di ruang bawah tanah mal.
“Kami tidak tahu mengapa ia melakukan ini. Tampaknya ia menjadi gila,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Kongcheep Tantrawanit kepada Reuters.
Media Thailand mengatakan tersangka penembak telah bekerja di pangkalan militer dekat dengan Nakhon Ratchasima, yang berjarak sekitar 250 km dari ibu kota Bangkok. Sebelum serangan itu, Jakrapanth telah memposting di akun Facebooknya bahwa dia keluar untuk membalas dendam. (Straittimes)