Natal tahun lalu, wanita 61 tahun itu bertugas menggembala umat di Wuhan. Itulah awal berjangkitnya virus Corona di pasar ikan di Wuhan. Si wanita rupanya ikut terjangkit Corona. Ketika pulang ke Korea terbawalah virus itu di badannyi.
Kini Korsel menjadi negara kedua terbanyak penderita Coronanya. Bahkan satu hari Kamis kemarin saja penderita barunya 505 orang. Melebihi penderita baru di Tiongkok yang tinggal 433 orang. Jumlah keseluruhan penderita Corona di Korsel sudah mencapai 1.700 orang. Separo dari jumlah itu adalah jemaat gereja “Jagad Baru”.
Bukan main marahnya orang Korsel pada gereja ini. Dasar sudah ada bibit-bibit kejengkelan sejak lama. Kemarahan itu dibumbui hoax dan setengah hoax. Misalnya: anggota jemaat “Jagad Baru” diisukan sengaja disusupkan ke gereja lain. Agar gereja lain pun ikut tertular. Sehingga serangan tidak fokus lagi ke “Jagad Baru”.
Baca Juga:Jawa Barat Dikepung Banjir, Ridwan Kamil Asyik TikTok Bareng Cinta LauraSidang Pleno Istimewa Laporan Tahunan MA, Presiden Jokowi Dukung Upaya Peningkatan Kualitas Peradilan Mahkamah Agung
Memang nama “Jagad Baru” jadi bulan-bulanan. Berbagai upaya dilakukan untuk menepis isu tersebut. Misalnya soal virus itu dibesar-besarkan untuk kian memojokkan nama gereja itu. Gereja lain pun meningkatkan kewaspadaan. Sudah dua minggu ini ada prosedur baru. Para pimpinan gereja bikin putusan: yang datang ke kebaktian Minggu harus hanya anggota gereja tersebut.
Media di Korsel ramai dengan berita Minggu lalu. Yakni ketika diketahui ada jemaat “baru” akan masuk gereja untuk ikut kebaktian. Ketahuanlah dia bukan anggota jemaat di situ. Petugas gereja pun akan memotretnya. Dia lari. Ditangkap. Ketahuanlah bahwa sebenarnya dia anggota gereja “Jagad Baru”.
Lain lagi dengan wanita berumur 21 tahun ini. Dia tidak mau mengaku kalau menjadi anggota “Jagad Baru”. Juga mengaku tidak pernah ke gereja “Jagad Baru”. Tapi rekaman video CCTV menunjukkan dia lagi masuk di salah satu gereja “Jagad Baru”. Semua itu membuat kemarahan orang Korsel kian besar.
Tapi sebenarnya berlebihan juga kalau dia dituduh sengaja ingin menyebarkan virus Corona ke gereja lain. Bisa saja sebenarnya dia lagi menjalankan misi suci gerejanyi: misi mencari jemaat baru. Simaklah keterangan seorang mantan jemaat “Jagad Baru” ini. Seperti yang ditulis media di sana berikut ini: Salah satu strategi gereja “Jagad Baru” dalam mencari pengikut baru adalah ini: menugaskan salah satu kadernya untuk ikut kebaktian di geraja lain.