CIANJUR — Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meresmikan Jembatan Gantung (Jantung) Desa, yang menghubungkan Desa Cibaregbeg dan Desa Karangnunggal, di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Minggu (1/3/20).
“Saya bersama Pak Bupati Cianjur melakukan peresmian satu dari 20-an jembatan yang dikerjakan selama tahun 2019,” kata Kang Emil — sapaan Ridwan Kamil.
Kehadiran Jantung Desa membuat akses kedua desa membaik. Warga Desa Cibaregbeg tak lagi kesulitan mengakses fasilitas umum yang ada di Desa Karangnunggal. Begitu juga sebaliknya.
Baca Juga:Bersama Warga, Ridwan Kamil Tanam 8 Ribu Pohon di Bantaran Kali Bekasi Kemang PratamaGereja Corona
Sebelum ada Jantung Desa, akses kedua desa dihubungkan oleh jembatan sederhana yang terbuat dari bambu, namun seiring waktu kondisi jembatan itu semakin buruk. Sehingga, warga dan anak sekolah harus memutar dengan jarak yang cukup jauh untuk menyebrangi Sungai Cikondang
Jembatan Gantung juga diharapkan dapat mempermudah akses para petani di dua desa untuk menyalurkan hasil pertanian mereka.
“Di desa Karangnunggal tidak ada Puskesmas, sedangkan di Cibaregbeg ada. Kemudian di Cibaregbeg ada SMU, SMK dan SMP, sehingga akses jembatan ini sangat vital keberadaannya karena menghubungkan anak-anak yang bersekolah termasuk juga pasar yang tidak ada di Karangnunggal atau menghubungkan akses ekonomi,” ucap Kang Emil.
Kang Emil berharap, dengan program Jantung Desa, tidak ada lagi anak sekolah yang menyebrangi sungai menggunakan rakit atau tali yang membahayakan keselamatan.
“Tidak boleh ada lagi cerita di Jabar ada anak sekolah harus naik rakit atau menyebrang pakai tali, tolong ingatkan para kepala desa se-Jabar untuk menyampaikan kebutuhannya Insyallah kita gerak cepat membangun, sehingga di akhir masa jabatan saya, tidak ada lagi desa terisolir atau warga yang harus bepergian dengan kesusahan,” katanya.
Jantung Desa merupakan inovasi Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar guna mewujudkan Desa Juara. Ada 23 Jantung Desa yang dibangun pada 2019. Pemilihan lokasi Jantung Desa pun menggunakan skala prioritas, yakni akses ekonomi dan pendidikan.
“Tahun ini ada 89 (Jantung Desa yang akan dibangun) sesuai laporan kepala desa,” ucap Kang Emil.