JAKARTA – Masker dan sarung tangan plastik di masa pandemi virus corona seperti saat ini telah menjadi kebutuhan wajib masyarakat. Dari sekadar berbelanja dari pedagang yang melintas di depan rumah hingga saat berpergian, dua barang tersebut menjadi lumrah dikenakan.
Bahaya dari penggunaan masker sekali pakai secara berulang yang bisa menimbulkan infeksi kerap diabaikan masyarakat. Apalagi terkait dengan kepedulian orang untuk melakukan cara yang benar saat membuang limbah masker sekali pakai.
Baru-baru ini, beredar video pendek truk pengangkut barang bekas tengah menjadi perbincangan di media sosial. Diunggah di akun Instagram @lambenyinyir_official, para pekerja diduga sedang mengangkut tumpukan masker bekas yang sudah disimpan di dalam beberapa karung. Meski belum bisa dipastikan kebenaran informasi tersebut, para warganet saling mengingatkan agar tidak lupa menggunting masker sebelum dibuang ke tempat sampah.
Baca Juga:Ini Cara Bersihkan Mobil dengan Benar untuk Lawan Virus CoronaNegara Arab Ini Resmi Legalkan Budi Daya Ganja demi Selamatkan Ekonomi
Sebelumnya, Perkumpulan Ahli Lingkungan Indonesia (Indonesian Environmental Scientists Association/IESA) memperingatkan akan terjadi penambahan limbah infeksius di tengah pandemi Covid-19. Studi kasus berdasarkan data dari China, yang lebih dahulu menghadapi wabah yang disebabkan virus corona jenis baru itu, memperlihatkan terjadi penambahan limbah medis dari 4.902,8 menjadi 6.066 ton per hari. Hal yang sama bisa terjadi di Indonesia seiring dengan bertambahnya kasus positif Covid-19.
Limbah masker medis dan benda penyerta, seperti sarung tangan plastik sekali pakai yang diperkirakan jumlahnya sangat besar, kelak akan menjadi ancaman tersendiri bagi lingkungan apabila sejak dini tidak segera ditangani secara baik. Limbah masker sekali pakai saat ini mudah ditemui dibuang orang di sembarang tempat dalam kondisi utuh.
Masker sekali pakai yang dibuang sembarang tersebut telah menimbulkan kekhawatiran para pegiat lingkungan. Ketika orang membuang masker secara sembarangan, yang terjadi sulit untuk bisa membedakan penggunaan masker oleh orang dengan kondisi kesehatan baik atau pun sedang berpenyakit.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Daerah Lampung meminta masyarakat untuk melakukan pemilahan limbah masker secara mandiri. Hal ini penting dilakukan demi mencegah pencemaran lingkungan di tengah pandemi Covid-19 karena masker bekas merupakan limbah berbahaya.