SEMARANG-Sejak pemberlakuan larangan mudik, setiap kendaraan pribadi dari arah Barat menuju Jateng harus menunjukkan surat jalan. Tanpa surat jalan, kendaraan tersebut harus putar arah alias tidak bisa masuk Jateng.
Aturan ini berlaku mulai 24 April hingga 7 Mei 2020. Selanjutnya mulai 8 Mei, polisi akan memberlakukan tilang. Surat jalan dikeluarkan oleh gugus tugas daerah domisili pemudik di perantauan.
“Yang boleh lewat hanya kendaraan logistik, kendaraan yang bertujuan khusus dari pemerintahan, atau kendaraan pribadi yang dilengkapi surat jalan untuk meneruskan perjalanan tertentu. Artinya, mereka yang diloloskan kalau sudah mempunyai surat keterangan dari gugus tugas asal, baru bisa lewat. Selain itu semua, kendaraan dari yang dikecualikan itu diputarbalikkan untuk menuju asal perjalanan,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah, Satriyo Hidayat, usai video conference dengan Plt Menhub Luhut Binsar Panjaitan di kantor Gubernur Jateng, Kamis (23/4/2020).
Baca Juga:Sah, Kemenhub Pastikan Pelarangan Mudik Diterapkan 24 April 2020 Pukul 00.00 WIBSita Ratusan Amunisi, Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Surabaya
Menurut Satriyo, hal itu merupakan tindak lanjut dari keputusan Presiden Joko Widodo yang telah memberlakukan larangan mudik. Jateng akan memberlakukan check point yang bertujuan melakukan penyekatan.
Lokasi check point itu ada di Terminal Truk Losari Brebes, gerbang tol Pejagan, Terminal Bus Kota Tegal, Lapangan Wanareja, dan gerbang tol Pungkruk. Hal itu dilakukan secara nasional. Sedangkan pemerintah provinsi akan menambah check point di rest area Klonengan Brebes dan Terminal Dukuhsalam Slawi Kabupaten Tegal.
Titik pengecekan memang baru dibuat untuk pemudik dari arah Barat. Sebab saat ini PSBB baru diberlakukan di Jabodetabek dan Bandung Raya. Tapi jika nanti Surabaya Raya, meliputi Gresik, Surabaya, dan Sidoarjo ada keputusan PSBB, maka check point akan ditambah.
“Penambahan check point yakni Sarang, Cepu dan Solo. Jadi kendaraan dari arah timur masuk Jateng akan dikembalikan lagi,” ucapnya.
Satriyo menambahkan saat ini sudah 665 ribu orang pemudik sudah ada di desa masing-masing. Mungkin hari ini, dia memprediksi, akan ada warga yang melakukan pulang kampung.
Karena keputusan 24 April tidak beleh ada mudik, memang sudah terinfokan terlebih dahulu. Tidak heran, semalam sudah ada puluhan unit bus yang membawa pemudik.