JAKARTA-Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dicerca setelah ia menyampaikan hal yang dianggap tidak masuk akal oleh para komunitas medis.
Donald Trump menyarankan untuk mencoba menyuntikan cairan disinfektan ke dalam tubuh, sebab hasil studi Pemerintah AS menyebut, cairan itu dapat melumpuhkan virus corona dalam satu menit.
“Apakah ada cara yang bisa kita lakukan (dengan memanfaatkan kekuatan disinfektan), seperti melalui penyuntikan atau pembersihan?” katanya dalam rapat singkat di Gedung Putih, dikutip dari BBC, Jumat (24/4/2020).
Baca Juga:WHO vs Amerika Serikat: Sinar Matahari Mengakhiri Wabah Pandemi Corona?Andi Taufan Garuda Putra Mundur, Ini Tanggapan Istana
Menanggapi ide Trump, Ahli Paru, dr. Vin Gupta menyampaikan, hal yang presiden AS sampaikan berisiko menimbulkan dampak fatal.
Ia berujar, “gagasan menyuntikkan atau menelan segala jenis produk pembersih ke dalam tubuh itu tidak bertanggung jawab dan berbahaya. Itu metode umum yang digunakan orang ketika mereka ingin mengakhiri hidup.”
Perlu diketahui, Kepala Direktorat Sains dan Teknologi Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, William Bryan menguraikan hasil penelitian yang menunjukkan, pemutih dapat membunuh virus dalam air liur atau cairan pernapasan dalam waktu lima menit. Sementara isopopil alkohol bisa membunuh corona lebih cepat dari itu.
Lebih lanjut, studi itu mengindikasikan, virus corona lebih cepat melemah saat terpapar matahari dan panas. Mendengar hal itu, Trump mengatakan kepada Koordinator Gugus Tugas Corona AS, “Jadi, seandainya kita memaparkan cahaya (seperti UV, red) ke dalam tubuh melalui kulit atau cara lain, kupikir kamu akan menguji metode itu juga. Kedengarannya menarik.”
Mendengar dua gagasan Trump dokter di Charleston, Virginia Barat, Kashif Mahmood tak merekomendasikan metode radiasi sinar UV ke dalam tubuh dan penyuntikan disinfektan, khususnya ke paru-paru.
“Jangan ikuti gagasan medis dari Trump,” katanya lewat Twitter.
https://twitter.com/kashmood/status/1253464185930997760?s=20
Hal yang sama dikatakan oleh Ahli Paru di RS Umum Zuckerberg, John Balmes. Menurutnya, menghirup asap dari pemutih berisiko menyebabkan masalah kesehatan yang parah.
Balmes bilang, “menghirup pemutih klorin bakal benar-benar berdampak buruk bagi paru-paru. Saluran napas dan paru-paru tak dirancang untuk terpapar aerosol disinfektan sekalipun.”