Meski demikian, pasien RS Jinyintan bisa jadi bukan yang pertama kali tercatat sebagai kasus infeksi Covid-19. Dari penelusuran South China Morning Post, seorang warga Hubei, 55 tahun menjadi pasien paling awal yang tercatat pada 17 November 2019.
Mereka juga menemukan bahwa sembilan kasus pertama yang dilaporkan November berusia 39-79 tahun. Meski demikian tak ada penjelasan lengkap apakah pasien tersebut merupakan warga Wuhan atau bukan.
Penelusuran pasien paling pertama dirasakan penting untuk mengetahui asal virus serta mengembangkan vaksin yang paling mujarab. Ahli dari Pusat Infeksi dan Imunitas Columbia University Dr. Ian Lipkin mengatakan kerja sama dengan ahli kesehatan serta Kementerian Kesehatan Tiongkok untuk mengetahui semua ini.
Baca Juga:Pasar Grosir di Wuhan Berperan Sebarkan Virus Corona, Ini Penjelasan WHOTipe Virus Corona di Indonesia Berbeda? Ini Alasannya
“Saya ingin mencari tahu dari mana asal (corona) dan mencari obat untuk mengalahkannya,” kata Lipkin dikutip dari CBS News, Kamis (7/5).
Hewan atau Manusia
Penelusuran juga penting agar asal usul virus ini dapat dibongkar. Sebelumnya sudah banyak ahli menjelaskan bahwa penyakit ini memiliki karakter zoonosis alias datang dari hewan. Namun beberapa pihak juga membuka kemungkinan virus ini dikembangkan oleh manusia.
Trump mengatakan dirinya memiliki sejumlah bukti bahwa virus ini dikembangkan di Wuhan Institute of Virology atau Institut Virologi Wuhan. Meski demikian ia enggan membeberkan lebih detail apa dasar dari keyakinannya tersebut.
“Kami punya orang yang melihat sangat kuat. Ahli sains, intelijen, dan lain-lain. Saya pikir kami akan memiliki jawaban yang sangat bagus pada akhirnya,” kata Trump akhir April lalu dikutip dari The Guardian.
Namun pendapat Trump ini langsung dimentahkan dr. Anthony Fauci. Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS ini mengatakan Covid-19 merupakan virus yang terus berevolusi sehingga sulit membayangkan pandemi ini bikinan manusia.
“Jika Anda melihat evolusi virus pada kelelawar dan apa yang ada di luar sana sekarang, (buktinya) sangat, sangat condong ke arah ini,” kata Fauci hari Selasa (5/5) dikutip dari Al-Jazeera.
Sedangkan WHO akan mengirim tim ke Tiongkok untuk menyelidiki sumber pandemi sebenarnya. Apalagi hingga saat ini belum diketahui hewan yang jadi perantara virus ini meski kelelawar dan trenggiling menjadi terduga.