Pria itu tidak pernah ke Tiongkok dan tidak meninggalkan Prancis beberapa waktu sebelum ke rumah sakit.
3. Virus corona dikembangkan di laboratorium Wuhan Institute of Virology.
Jawaban: Semua bukti yang ada menunjukkan bahwa virus SARS-CoV-2 muncul secara natural, bukan buatan manusia.
Pada 30 Januari, The Lancet menerbitkan artikel tentang Covid-19 oleh tim peneliti termasuk dari Tiongkok yang menyebut virus ini jenis baru yang mampu menginfeksi manusia, berdasarkan analisis phylogenetic pada 10 genome 2019-nCoVyang diambil dari sembilan pasien positif di Wuhan.
Baca Juga:Amerika Serikat Putus Hubungan dengan WHODipicu 2 Mobil PCR Bantuan BNPB Diserobot, Bu Risma Mengamuk Viral
Artikel ini menggarisbawahi bahwa dibandingkan dengan SARS-CoV dan MERS-CoV, maka 2019-nCoV lebih erat kaintannya dengan virus bawaan kelelawar yang bisa menyebabkan sindrom pernapasan akut. Analisis itu menyatakan kelelawar adalah inang pertama dari virus tersebut.
The Lancet juga menerbitkan pernyataan bersama 27 pakar medis dari delapan negara yang mengatakan bahwa para ilmuwan dari berbagai negara telah menyimpulkan kalau virus corona ini berasal dari binatang liar, seperti banyak patogen lainnya.
Lalu pada 17 Maret, lima ilmuwan dari AS, Inggris, dan Australia menyatakan bahwa berdasarkan bukti yang ada, SARS-CoV-2 tidak dikembangkan di laboratorium, atau dimanipulasi secara sengaja.
Pada 30 April, kantor Intelijen Nasional AS merilis pernyataan bahwa komunitas intelijen sudah meraih konsensus kalau virus Covid-19 bukan buatan manusia atau hasil rekayasa genetika.
4. Virus Covid-19 terlepas secara tak sengaja dari laboratorium Wuhan Institute of Virology (WIV).
Jawaban: Laboratorium di WIV adalah program kerja sama pemerintah Tiongkok dan Prancis. Lembaga ini tidak punya kemampuan untuk merancang atau membuat sintesa virus corona tipe baru, dan tidak ada bukti kebocoran pathogen atau infeksi di kalangan staf lembaga tersebut.
Semua staf harus lulus ujian khusus dan kelompok pertama mendapat pelatihan di Prancis dan Amerika. Laboratorium ini diperiksa secara rutin tiap tahun oleh lembaga ketiga yang terakreditasi oleh pemerintah, dan baru boleh melanjutkan operasi jika lulus inspeksi tahunan itu.
Baca Juga:Polisi Tangkap Reporter CNN Pria Kulit Hitam Saat Siaran Live Kerusuhan MinneapolisSesuai Peta Jalan Damai Trump, Israel Rampungkan Aneksasi Tepi Barat Yordan
Belum pernah ada SARS-CoV-2 yang diteliti di lab tersebut sampai 30 Desember 2019 ketika spesimen pasien pertama Covid-19 dikirim ke sana untuk pengujian, tiga hari setelah pemda menerima laporan pertama keberadaan virus ini.