WASHINGTON-Lebih dari 60 petugas dan agen khusus Pasukan Pengamanan Kepresidenan Amerika Serikat (Secret Service) terluka di sekitar Gedung Putih mulai Jumat malam (29/5/2020) hingga Minggu pagi (31/5/2020) ketika unjuk rasa mengguncang Washington DC, menyusul kematian George Floyd pekan lalu. Demikian pernyataan Dinas Rahasia AS.
Para petugas dan agen terluka ketika pengunjuk rasa melemparkan batu bata, batu, botol, kembang api dan barang-barang lainnya, menurut pernyataan itu. “Personel juga secara langsung diserang secara fisik, mereka ditendang, dipukul, dan terkena cairan,” kata pernyataan Dinas Rahasia.
Sementara 11 karyawan Secret Service dilarikan ke rumah sakit dengan cedera ringan.
Baca Juga:Secret Service Sempat Bawa Trump ke Bunker Bawah Tanah Gedung PutihChiara de Blasio, Putri Wali Kota New York Ditangkap karena Unjuk Rasa
Tim CNN menyaksikan pengunjuk rasa melemparkan benda ke arah petugas dan menarik pagar menuju area Gedung Putih. Namun Dinas Rahasia mengatakan tidak ada yang melintasi pagar Gedung Putih.
Dinas Rahasia mengatakan dalam sebuah tweet bahwa para perwira melakukan satu penangkapan selama demonstrasi.
Kepala Departemen Kepolisian Metropolitan DC, Peter Newsham mengatakan pada konferensi pers Minggu (31/5/202) bahwa Metropolitan DC Police Departement (MPD) telah melakukan 17 penangkapan, yang sebagian besar berasal dari DC atau kota-kota sekitarnya.
Newsham mengharapkan departemen akan melakukan lebih banyak penangkapan ketika polisi melihat rekaman video dari kamera pengawas.
Newsham mengatakan bahwa selama protes akhir pekan, sebanyak tiga kendaraan dibakar di dekat Lafayette Park, atau di utara Gedung Putih. “Sebanyak 11 petugas terluka selama aksi unjuk rasa yang berubah menjadi kerusuhan, termasuk ada yang membutuhkan operasi kaki karena patah,” kata dia.
Kepala mengatakan bahwa petugas menggunakan semprotan merica untuk menghalau para demonstran.
Sebanyak ratusan orang ditangkap pada akhir pekan ketika para pengunjuk rasa dan polisi bentrok di hampir seluruh kota di Amerika Serikat (AS) setelah kematian George Floyd, pria kulit hitam tak bersenjata, oleh polisi Minneapolis. Menurut NBC News, aksi unjuk rasa meluas di 100 titik yang melibatkan puluhan ribu pemrotes.
Baca Juga:Sesuaikan New Normal, Penumpang Harus Datang 4 Jam Sebelum PenerbanganTermasuk Washington, 40 kota di AS Berlakukan Jam Malam
Pada Jumat (29/5/2020), Derek Chauvin petugas kepolisian yang menekan leher Floyd ke aspal dengan lututnya ditangkap dan didakwa melakukan pembunuhan. Sejumlah video yang beredar menunjukkan Floyd masih hidup ketika leher dan badannya ditindih dengan lutut oleh Chauvin sampai kemudian tidak sadarkan diri. Beberapa saat kemudian dia dinyatakan meninggal oleh rumah sakit. Empat polisi dipecat karena skandal itu, dimana Chauvin didakwa pembunuhan. (CNN/CNBC)