Murashko menjelaskan, saat ini Sputnik V akan mulai diproduksi di dua lokasi, yaitu di Gamaleya Center dan perusahaan Binnopharm. Pada saat yang sama, dengan bantuan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan dan kantor proyek Sberbank, regulasi teknis sedang disusun untuk meningkatkan produksi di sejumlah pabrikan dalam negeri. Ia juga menambahkan, penerapan bertahap vaksin bagi masyarakat sipil akan dimulai dengan para tenaga kesehatan yang yang bersinggungan langsung dengan orang-orang yang terinfeksi, dan para guru. Sang menteri juga menambahkan, Rusia siap untuk kerja sama internasional dalam pengembangan dan pengenalan vaksin.
Setelah menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pengembangan vaksin, Presiden Putin bertanya kepada sang menteri: “Anda mengatakan bahwa ini adalah salah satu yang pertama didaftarkan. Apakah vaksin jenis ini sudah terdaftar di suatu tempat di dunia?”
Murashko pun menjawab: “Ada perkembangan dari kolega Tiongkok kita yang sedang dalam tahap pendaftaran dengan syarat dan ada juga dari negara lain. Namun, masih ada uji klinis. Faktanya, sertifikat pendaftaran dalam format penuh adalah yang pertama kali diterbitkan di Rusia.”
Baca Juga:Kapolda Jateng: Tidak Ada Tempat Untuk Kelompok Intoleran di Jawa TengahHabiskan Masa Sekolah di Indonesia, Tammy Duckworth Bakal Calon Wakil Presiden Amerika Serikat
Menurut Putin, salah satu putrinya telah divaksinasi sebagai salah seorang sukarelawan yang ikut ambil bagian dalam pengujian vaksin.
“Salah satu putri saya juga telah divaksinasi. Dalam hal ini, dia ikut terlibat dalam uji coba vaksin. Setelah vaksinasi pertama, suhu tubuhnya 38 derajat Celcius, sedangkan keesokan harinya sedikit di atas 37 derajat Celcius, hanya itu saja. Setelah suntikan kedua, vaksinasi kedua, suhunya juga naik sedikit, lalu setelah itu tidak ada lagi yang terjadi. Dia merasa baik dan titer antibodinya tinggi ”, ujar sang presiden.
Putin mengatakan bahwa salah satu putrinya telah divaksinasi.
Menurut situs resmi Sputnik V, saat ini terdapat sekitar 165 vaksin berbeda untuk COVID-19 yang sedang dikembangkan di seluruh dunia. Jenis utama dari vaksin meliputi vaksin berbasis vektor virus, vaksin berbasis virus, vaksin berbasis asam nukleat dan berbasis protein. Vaksin berbasis vektor adenovirus Rusia menjadi vaksin COVID-19 terdaftar pertama di pasaran.