JAKARTA-Sejumlah tokoh angkat bicara terkait pemberitaan sejumlah media yang menyebut Sampoerna Foundation inisiator penyederhanaan kurikulum.
Belum lama ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim banyak disorot publik terkait wacana penyederhanaan kurikulum.
Dalam wacana tersebut, terselip kabar mata pelajaran sejarah akan terkena imbas. Sejarah akan dihapuskan dari mata pelajaran.
Baca Juga:DPR Minta Kemendikbud Terbuka Soal Penyusunan Kurikulum Baru 2021Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Klaim Bangkitnya Gerakan PKI Sejak 2008
Tak berapa lama, muncul pemberitaan penyesuaian kurikulum diinisiasi Sampoerna Foundation. Hal ini membuat media sosial khususnya Twitter kembali riuh.
Bahkan sejumlah tokoh ikut mengomentari hal tersebut. Seperti yang disampaikan Hidayat Nur Wahid dan Fadlo Zon.
Lewat akun Twitternya, mantan Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, bila benar penyederhanaan kurikulum yang menghilangkan mata pelajaran sejarah diinisiasi Sampoerna Foundation tanpa persetujuan DPR, ini merupakan bentuk pengabaian.
“Bila Benar “Penyederhanaan Kurikulum Yg Hilangkan Mapel Sejarah, Diinisiasi Sampoerna Foundation”, tanpa persetujuan dg DPR, maka ini bentuk pengabaian thd peraturan UU yg bisa berdampak pd kwalitas hasil pendidikan. Komisi X DPR perlu panggil Mendikbud,” tulisnya dalam akun pribadinya @hnurwahid
https://twitter.com/hnurwahid/status/1308211460858769408?s=20
Hal serupa disampaikan Fadli Zon. Ia menuntut penjelasan Mendikbud atas isu yang berkembang di masyarakat ini.
“Kalau pernyataan dlm berita ini benar, bahwa inisiasi penyederhanaan kurikulum yg menghapus mapel sejarah datang dr Sampoerna Foundation, maka ini bisa dibilang sbh skandal. Harus segera ada klarifikasi dr Mendikbud Nadiem,” tulis @fadlizon.
https://twitter.com/fadlizon/status/1308251798809972736?s=20
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim terkejut mendengar kabar wacana penghapusan mata pelajaran sejarah.
Baca Juga:Saidiman Ahmad: Yang Perlu Dihapus Pelajaran AgamaSistem Kesehatan Bisa Ambruk, Ini Alasan Relawan Medis Satgas Covid-19
Nadiem pun membantah wacana penghapusan Mata Pelajaran Sejarah dari Kurikulum Pendidikan di tingkat SMA/Setara tersebut.
“Saya terkejut dengan betapa cepat informasi tidak benar menyebar mengenai isu mapel Sejarah,” ujar Nadeim seperti dikutip RRI, Minggu 20 September 2020.
“Saya ingin mengucapkan sekali lagi bahwa tidak ada sama sekali kebijakan, regulasi atau perencanaan penghapusan mata pelajaran sejarah di kurikulum nasional,” tutur Nadiem dalam melalui Youtube resmi Kemendikbud RI.
Nadiem menyebut isu ini muncul setelah beredarnya presentasi internal tentang permutasi penyederhanaan kurikulum.