Meski demikian, sambung Nadiem, ada banyak usulan versi penyederhanaan kurikulum yang sedang melalui FGD maupun uji publik. Namun, semuanya belum menemukan titik final.
“Inilah namanya pengkajian yang benar, di mana berbagai macam opsi diperdebatkan secara terbuka,” kata Nadiem.
Ia juga menegaskan penyederhanaan kurikulum tidak akan dilakukan sampai 2022. Sementara, pada 2021, sekalipun akan dilakukan prototype, hanya di sekolah penggerak yang terpilih dan bukan dalam skala nasional.
Baca Juga:DPR Minta Kemendikbud Terbuka Soal Penyusunan Kurikulum Baru 2021Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Klaim Bangkitnya Gerakan PKI Sejak 2008
“Jadinya sekali lagi, tidak ada kebijakan apa pun yang akan keluar di 2021 dalam skala kurikulum nasional. Apalagi, penghapusan Mata Pelajaran Sejarah,” ucap Nadiem.
Dia mengklaim, sejak dilantik sebagai menteri, komitmennya adalah memajukan Pendidkan Sejarah.
“Misi saya sebagai Menteri malah kebalikan dari isu yang timbul. Saya ingin menjadikan sejarah menjadi suatu hal yang relevan untuk generasi muda dengan penggunaan media yang menarik dan relevan untuk generasi baru kita agar bisa menginspirasi mereka,” pungkasnya. (*)