JAKARTA-Polda Metro Jaya, menegaskan ada kelompok yang diduga menunggangi aksi unjuk rasa buruh dan mahasiswa sehingga berujung ricuh, di Jakarta dan sekitarnya Kamis (8/10/2020) kemarin. Massa diundang, disiapkan transportasi hingga uang makan.
“Dari beberapa bukti-bukti handphone dan keterangan yang kita terima dari mereka-mereka yang kita amankan total 1.192, mereka tidak mengerti dan bukan dari kelompok buruh yang memang akan menyuarakan aspirasi. Tetapi ada kelompok-kelompok sendiri yang datang untuk membuat kerusuhan bahkan didominasi oleh anak-anak STM, yang dia tidak tahu apa itu Undang-undang Cipta Kerja. Jadi yang dia tahu ada undangan untuk datang, disiapkan tiket kereta api, disiapkan truk, disiapkan bus, kemudian nantinya akan ada uang makan untuk mereka. Ini yang dia tahu. Ini yang sementara masih kita dalami semuanya,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus, Jumat (9/10/2020).
Yusri menegaskan, 1.192 orang yang diamankan pasca-kericuhan oleh Polda Metro Jaya dan Polres jajaran kemarin, diduga merupakan kelompok anarko yang berniat membuat kerusuhan.
Baca Juga:Tangkap 4.000 Orang Terkait Demo Tolak UU Ciptaker, Polisi Belum Sebut Aktor UtamaDiduga Kelompok Anarko, Polisi Amankan 1.192 orang Terkait Unras UU Ciptaker di Jakarta
“1.192 ini saya katakan ada indikasi adalah anarko, tapi profesi mereka berbeda-beda. Anarko itu bukan profesi, anarko itu orang yang niat melakukan kerusuhan. Siapa-siapa saja mereka ada yang pelajar, ada yang pengangguran, pelajar STM, rata-rata pelajar STM. Hampir setengahnya pelajar STM dari 1.192 ini. Ada juga mahasiswa, ada juga pekerja, ada juga buruh di situ. Tetapi memang tujuannya ini bukan bergabung dengan teman-teman serikat pekerja yang memang tujuannya menyampaikan pendapat tentang Undang-undang Cipta Kerja. Tujuannya untuk membuat rusuh seperti kejadian kemarin,” ungkapnya.
Menyoal siapa yang memfasilitasi mereka, Yusri menyampaikan, masih didalami penyidik. “Iya pihak mana yang memfasilitasi, nanti kita dalami. Kita masih dalami, nanti kita ambil keterangan dari mereka semuanya, kita ambil CCTV, kemudian cari keterangan saksi yang lain,” katanya.
Menurut Yusri, polisi telah meminta keterangan dari mereka, kemudian bagi yang tidak terbukti melanggar pidana akan diberikan pembinaan dan dipulangkan. “Sudah bikin pernyataan orang tuanya, ada kita edukasi, silakan dijaga ya anaknya. Jangan lagi, nanti bikin rusuh ketangkap,” tandasnya. (*)