JAKARTA-Sekretaris Komite Kerja KAMI Syahganda Nainggolan akhir-akhir ini hanya kritis terhadap pemerintah yang terus menuding sejumlah kelompok sebagai penunggang aksi penolakan UU Cipta Kerja pada 5 Oktober lalu. Bahkan, Syahganda sempat mengutarakan akan hadir sebagai individu dalam aksi ANAK NKRI.
Sebelumnya, orang dekat deklarator KAMI, Gatot Nurmantyo ini ditangkap aparat kepolisian pada Selasa (13/10) pagi ini. Syahganda ditangkap sekitar pukul 04.00.
Dalam surat penangkapan yang beredar luas, Syahganda dituduh menyebarkan berita bohong dan menciptakan keonaran di tengah masyarakat. Adapun barang bukti yang turut diangkut adalah 1 unit laptop Toshiba warna hitam, 1 unit handphone Xiomi, 1 buah KTP, 3 buah flasdisk, dan 1 buah buku.
Baca Juga:Debit Air Sungai Cipalebuh dan Cikaso Meluap, Banjir Terjang GarutAntisipasi Demo Tolak Omnibus Law UU Ciptaker, Begini Rekayasa Lalin di Sekitar Istana Negara
“Sebentar bilang ditunggangi AHY, SBY nanti bilang Gatot, KAMI dll banyak plin plan cuma mau geser isu,” kicaunya pada Senin (12/10).
https://twitter.com/syahganda/status/1315666743600254979?s=20
hari yang sama, dia terus berkicau tentang tudingan-tudingan tersebut. Apalagi, menurutnya, tudingan makin tidak jelas arahnya dan menyasar siapa saja yang kritis pada pemerintah.
“Nah, silakan lu geser lagi tudingan, yang nunggangi IB HRS? Sekalian aja Wahabi bin Saudi. Sudahlah, lebih baik fokus urus Covid-19 dan krisis ekonomi. Tunda aja UU OBL selamanya. Kalau mau cetak uang tuk restrukturisasi konglo2 harus referendum, karena gak ada di debat pilpres,” kicau Syahganda seperti dilansir beritaradar.com.
https://twitter.com/syahganda/status/1315731054053879808?s=20
“Makin malam makin sinting lihat yang nuding. Sekarang Menhan Jokowi nuding aksi demo ditunggangi asing. Lha, jangan mencla mencle, KAMI atau asing yang lu tuding??????” tulisnya menanggapi tudingan Menhan Prabowo bahwa ada kekuatan asing penunggang demo.
Selain menanggapi tudingan pemerintah yang acak, Syahganda turut mengomentari aksi ANAK NKRI yang akan digelar hari ini (Selasa, 13/10). Dia memastikan KAMI secara organisasi tidak ikut, tapi dirinya akan terlibat sebagai individu.
“Coba bayangkan jika 1 juta massa 212 itu adalah buruh, apakah mereka tidak punya hak dan peran dalam ruang publik? Kalau KAMI memang tidak ada flag dlm setiap demo. Besok saya ikutan demo atas inisiatif pribadi aja, solidaritas atas pemukulan mhs beberapa hari ini,” tulisnya.