Meskipun hanya disebut sebagai “monster” dalam novel, adalah salah satu kebiasaan sejarah bahwa nama monster film ini begitu sering disalahartikan dengan ayah atau pencipta simbolisnya, Dr. Frankenstein. Meski di film tersebut Dr Frankenstein digambarkan jenius, namun tidak menutup daya tarik makhluk ciptaannya. Monster tersebut ternyata adalah bintang yang lebih hebat dari ilmuwan yang menciptakannya dan sejak itu nama Frankenstein identik dengan monster, bukan sang dokter.
Meskipun sebelumnya ada versi film Frankenstein lain, termasuk produksi pada 1910, versi 1915 berjudul Life Without Soul dan Master Italia Frankenstein pada 1920, tidak satupun dari film itu menampilkan monster yang berkesan. Meskipun film setelah Frankenstein ini menginspirasi film lainnya yaitu Whale: The Bride of Frankenstein (1935), Ghost of Frankenstein (1942) dan banyak lainnya, belum ada yang menyamai kekuatan Frankenstein yang dirilis pada 1931.
Film Frankenstein berhasil menggambarkan seorang ilmuwan yang mengutak-atik kekuasaan yang disediakan untuk Tuhan dan monster yang tidak sepenuhnya jahat, tetapi juga memiliki kualitas simpatik. (*)