Dia hanya mengatakan tim yang ada saat ini masih terus dievaluasi. “Kita juga tidak bisa pungkiri tim satu dan lain itu berbeda. Jadi itu yang kami minta dievaluasi dan mudah-mudahan langkah evaluasi terhadap tim yang melakukan pencarian terhadap HM ini bisa membuahkan hasil,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, meski KPK telah berhasil menangkap Edhy Prabowo yang terjerat suap benur namun publik tetap mendesak komisi antirasuah ini segera menangkap Harun Masiku.
Suara agar Novel dapat memimpin tim yang mencari buronan tersebut juga nyaring terdengar seiring keberhasilannya memimpin timnya menangkap sejumlah tersangka tindak korupsi. Salah satu yang meminta agar Novel dapat memimpin pencarian Harun adalah Indonesia Corruption Watch (ICW).
Baca Juga:Satuan Tugas TNI-Polri Operasi Tinombala Buru Pelaku Teror di SigiKapolda Sulawesi Tengah Sebut 8 Orang DPO MIT Poso Ali Kalora Pelaku Teror Sigi
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana menilai, keberhasilan tim satgas yang salah satunya dipimpin oleh penyidik KPK Novel Baswedan tersebut, seharusnya dijadikan bahan evaluasi oleh pimpinan terutama Deputi Penindakan guna meringkus pelaku kejahatan korupsi.
Apalagi, tim tersebut sudah berhasil menangkap pelaku korupsi yang buronan seperti Nurhadi dan menantunya, Riezky Herbiyono.
“Beberapa kasus ke belakang yang berhasil meringkus buronan ataupun elit dari eksekutif itu merupakan Penyidik yang berhasil meringkus Nurhadi dan Riezky Herbiyono,” kata Kurnia kepada wartawan, Kamis, 26 November.
Melihat rekam jejak yang baik itulah, dia mendesak tim yang dipimpin Novel itu dapat melakukan pencarian terhadap eks caleg PDI Perjuangan, Harun Masiku yang jadi tersangka penyuap eks Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan.
Selain itu, dia kembali mendesak agar KPK membubarkan tim pencari Harun yang dianggap tak memiliki kemajuan signifikan selama sembilan bulan ini.
“Harus ada evaluasi dari pimpinan terhadap Deputi Penindakan dan Deputi Penyidikan ke penyidik-penyidik lain. Contohnya dalam kasus Harun Masiku, sudah sejak awal ICW mendesak agar tim itu dibubarkan diganti dengan tim yang punya track record baik sepanjang 2020 ini,” ungkapnya.
“Jadi, evaluasi itu yang harus dilakukan. Baik evaluasi pimpinan ke deputi atau deputi ke satgas-satgas yang selama ini kita nilai selama ini kita nilai tidak cukup mendeteksi pelaku kejahatan dalam hal ini satgas kasus Harun Masiku,” imbuhnya. (*)